RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Negara bagian Sao Paulo di Brasil telah menguji coba kamera tubuh (body cams) bagi aparat keamanan belakangan ini. Kamera itu diniatkan untuk mengurangi kekerasan atau pembunuhan oleh polisi.
Data awal di Sao Paulo menunjukkan bahwa kamera tubuh dapat mengurangi kekerasan oleh polisi. Namun, di negara lain seperti Amerika Serikat dan Denmark, hasil percobaannya berbeda.
Kekerasan polisi adalah masalah kronis yang menggerogoti kepolisian Brasil. Otoritas negara-negara bagian Brasil pun telah mempertimbangkan penggunaan kamera tubuh, beberapa tahun belakangan.
Carlos Minc, seorang anggota parlemen Rio de Janeiro, adalah salah satu advokat kamera tubuh selama bertahun-tahun. Namun, usulannya selalu kandas di dewan legislatif Rio de Janeiro.
Baca Juga: Polisi Brasil Serang Markas Perampok Bank Berbahaya, Tewaskan 25 Tersangka
Belakangan ini, usulan Minc mulai diterima. Rio de Janiero telah memesan 22.000 kamera untuk ditempelkan ke badan aparat keamanan; kendati pemberlakuan peraturan ini belum jelas kapan.
Salah satu tonggak yang menyebabkan peraturan kamera tubuh mulai diterima adalah pembantaian oleh polisi pada 6 Mei 2021.
Waktu itu, polisi menggelar operasi untuk menangkap terduga kriminal di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro. Alih-alih menangkap kriminal, mereka justru membunuh 28 orang, kesemuanya warga lokal.
Bahkan di negara bagian yang “terbiasa” menyaksikan kekerasan polisi, peristiwa Jacarezinho mengejutkan publik. Minc pun menyebut peristiwa ini membuat peraturan kamera tubuh lebih mudah diterima.
“Jika peraturan kamera di seragam (aparat) telah diberlakukan, kita tidak akan menyaksikan pembantaian Jacarezinho,” kata Minc kepada Associated Press.
Baca Juga: Kultur Menyimpang Polri Dinilai Sulit Diubah, Pakar: Yang Salah Rekrutmen atau Pendidikannya?
Hingga tahun ini, Brasil masih bermasalah dengan kekerasan polisi yang sudah memiliki sejarah panjang. Menurut organisasi Forum of Public Safety Brasil, polisi membunuh 6.400 orang pada 2020.
Angka 6.400 kematian itu berarti rata-rata 17 orang dibunuh polisi per harinya. Angka ini sekaligus yang tertinggi sejak organisasi itu memulai monitoring pada 2013.
Koordinator proyek Forum of Public Safety, David Marques, pun menyambut baik mulai diterimanya penggunaan kamera pengawas di seragam polisi.
Meskipun tidak secara langsung menghentikan kekerasan, Marques menyebut aturan kamera pengawas sebagai “indikasi bahwa ada keterbukaan lebih luas untuk membahas masalah kekerasan polisi”.
Baca Juga: Senator Brasil Ingin Bolsonaro Didakwa dengan Tuduhan Lalai Hadapi Pandemi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.