ROMA, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya membuat pengakuan saat bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Biden mengungkapkan, pihaknya terlalu canggung terkait pakta keamanan dengan Inggris dan Australia atau Aukus, terkait pembangunan kapal selam nuklir.
Hal itu yang kemudian membuat Prancis gusar karena kehilangan miliaran dolar, karena sebelumnya telah mengadakan kerja sama dengan Australia untuk pengadaan kapal selam,
Aukus dikabarkan membuat Prancis kehilangan 37 miliar AS (Rp526 triliun), akibat kegagalan kerja sama dengan Australia.
Baca Juga: Israel Khawatir Reaktor Nuklirnya Tertangkap Kamera Satelit, Takut Dimanfaatkan Musuh
Kedua kepala negara tersebut bertemu di Kedutaan Besar Prancis Vatikan di Roma, Jumat (29/10/2021).
Ini merupakan bagian dari sejumlah pertemuan antara Biden dengan sejumlah kepala negara dunia menjelang KTT G20 pada pekan ini dan pertemuan iklim PBB, COP26, di Skotlandia, pekan depan.
“Apa yang kami lakukan sangat canggung,” tutur Biden pada pertemuan tersebut dikutip BBC.
“Saya mendapat pandangan bahwa Prancis telah diberi tahu jauh sebelum itu bahwa kerja sama tersebut tak jadi dilakukan. Jujur kepada Tuhan,” tambahnya.
Pakta Aukus, juga akan melakukan kerja sama terkait kecerdasan buatan (AI) dan tekonologi lainnya.
Itu merupakan salah satu kerja sama pertahanan terbesar untuk Australia pada satu decade terakhir dan usaha untuk menghalau China.
Namun, pakta itu membuat kerja sama Australia dan Prancis untuk membangun 12 kapal selam konvensional sejak 2016 harus batal.
Saat itu, Kementerian Luar Negeri Prancis menegaskan pakta keamanan tersebut sebagai tusukan dari belakang.
Baca Juga: Intelijen Korea Selatan: Kim Jong-un Turun 20kg tetapi Masih Sehat
Prancis pun kemudian mengusir Duta Besar AS dan Australia karena insiden tersebut.
Seusai pertemuan dengan Biden, Macron mengungkapkan kepada wartawan bahwa rasa percaya itu seperti cinta.
“Deklarasi itu bagus, tapi bukti jauh lebih bagus,” ujarnya.
Keduanya juga dikabarkan berbicara mengenai perubahan iklim, kontra-terorisme di Afrika Barat, dan pertahanan Eropa.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.