GAZA, KOMPAS.TV - Hamas akhirnya mengeluarkan ancaman kepada Israel, dan menegaskan siap untuk berperang jika pendudukan Palestina tak berakhir.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu petinggai Hamas, Dr Ghazi Hamad.
Ia menegaskan pihaknya akan terus berperang dengan melakukan segalanya, hingga kemerdekaan Palestina tercapai.
Selain itu hingga krisis kemanusiaan di Gaza bisa berakhir.
Baca Juga: Hamas Puji Keberhasilan Taliban Kembali Pimpin Afghanistan, Berharap Bantu Palestina
“Kami bisa mengalahkan Israel, kami bisa menargetkan Israel. Kami telah menyasar Israel beberapa kali,” ujar Hamad seperti dilaporkan Sky News, Selasa (19/10/2021).
“Israel telah mencuri tanah kami. Kami adalah korban. Anda harus mengerti, kami adalah korban dari pendudukan ini. Kami tak percaya Israel. Kami tak percaya Israel tertarik pada perdamaian,” katanya.
Hamad menegaskan dirinya menolak mengakui Negara Israel, dan tak menutup kemungkinan terjadinya konflik lanjutan.
“Semua masih terbuka. Hamas berusaha menghindari perang, kami mencoba melindungi orang-orang kami,” ujarnya.
“Kami mencoba memberikan kehidpan yang baik, tetapi pendudukan terjadi di depan mata saya,” ucapnya.
Beberapa hari terakhir, sejumlah pemimpin senior Hamas telah berada di Mesir, untuk bernegosiasi dengan Israel terkait gencatan senjata jangka panjang.
Pembicaraan itu tengah terhenti terkait pertukaran tahanan.
Hamas meminta ratusan warga Palestina untuk dibebaskan, dan akan mengembalikan dua tahanan Israel yang masih hidup serta dua jasad tentara yang tewas.
Baca Juga: Taliban Dituduh Penggal Kepala Bintang Voli Perempuan Afghanistan
Hamas dan Israel sendiri sempat berperang selama 11 hari pada Mei lalu, di mana 243 orang di Gaza terbunuh, sedangkan 12 orang di Israel tewas.
Lebih dari seratus orang di Gaza yang tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan hanya dua orang yang bukan warga Palestina.
Hamad pun menegaskan meski banyak warga Palestina yang dibunuh Israel mereka tak akan menyerah.
“Ini adalah hak kami, hak nasional kami (menyerang Israel). Israel harus mengerti cepat atau lambat kami akan menang, karena kami adalah pemilik tanah ini,” ujarnya.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.