Kompas TV internasional kompas dunia

Singapura Krisis Energi Gara-gara Pasokan LNG dari Indonesia Berkurang

Kompas.tv - 21 Oktober 2021, 16:15 WIB
singapura-krisis-energi-gara-gara-pasokan-lng-dari-indonesia-berkurang
Harga listrik kini mahal di Singapura menyebabkan negara itu dilanda krisis energi. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pasokan LNG dari Indonesia untuk bahan bakar pembangkit listrik (21/10/2021).. (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

SINGAPURA, KOMPAS.TV- Singapura kini tengah dilanda krisis energi. Masyarakat Singapura terancam kekurangan pasokan listrik karena harga listrik yang mahal.

Mengutip dari Channel News Asia, Kamis (21/10/2021), Regulator energi Singapura (EMA) menyatakan, krisis energi di negaranya berawal dari berkurangnya pasokan gas alam cair (LNG) dari Indonesia.

Pasokan LNG dari Indonesia yang biasanya dikirim lewat pipa West Natuna terganggu sejak Juli 2021. Sementara itu, permintaan listrik di Singapura meningkat sehingga membuat harga listrik mahal.

"Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni permintaan listrik yang lebih tinggi dari biasanya di dalam negeri dan pengurangan pasokan gas alam perpipaan dari Indonesia," kata EMA.

Baca Juga: Singapura Krisis Energi, Perusahaan Swasta Pemasok Listrik Nyerah Hentikan Bisnisnya

Krisis energi Singapura menyebabkan upaya negara itu untuk meliberalisasi sektor energinya pun menjadi terhambat. Melonjaknya harga gas membuat perusahaan penyedia listrik di Singapura rugi besar. Lantaran mayoritas pembangkit listrik di sana menggunakan gas.

Sejumlah perusahaan listrik swasta di Singapura pun menyerah dan memutuskan akan keluar dari bisnis listrik. Perusahaan iSwitch Energy akan menghentikan penjualan listrik untuk ritel mulai 11 November 2021. iSwitch adalah perusahaan pengecer listrik terbesar di Singapura.

Selanjutnya adalah SilverCloud Energy, yang memasok listrik ke bangunan komersial, industri, dan perumahan Singapura. Manajemen SilverCloud Energy akan menginformasikan kepada pelanggan mereka, untuk beralih ke penyedia lain atau ke perusahaan listrik negara, SP Group.

Baca Juga: China Tambah Pasokan, Harga Batu Bara dan Gas Alam Anjlok

Kemudian Diamond Electric, Best Electricity, dan Ohm Energy juga sudah berhenti menerima pelanggan baru. Diamond Electric sendiri akan menyerahkan kontrak berjangka yang ada ke penyedia utilitas lain.

Upaya Singapura untuk meliberalisasi sektor ketenagalistrikan dilakukan sejak November 2018. Pemerintah Singapura mengizinkan semua konsumen di seluruh Singapura untuk memilih penyedia listrik, yang mengakibatkan menjamurnya pengecer independen untuk menyaingi perusahaan yang dikelola negara.

Harga gas grosir melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini lantaran masalah produksi, sehingga pasokan turun ketika permintaan di pasar meningkat.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x