BEIJING, KOMPAS.TV - China berjanji menyuntikkan 233 juta dolar AS atau sekitar Rp3,3 triliun ke dalam dana baru untuk melindungi keanekaragaman hayati di negara-negara berkembang pada KTT Konservasi PBB, meskipun ada ketidaksepakatan di antara para donor utama tentang inisiatif tersebut, seperti dilansir France24, Selasa (12/10/2021)
Beijing yang merupakan pencemar terbesar di dunia, beberapa waktu terakhir berusaha memainkan peran yang lebih menonjol secara internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Janji China datang ketika delegasi dari sekitar 195 negara berkumpul di kota Kunming di China selatan untuk pertemuan puncak pertama dari dua pertemuan puncak tentang perlindungan tanaman, satwa, dan ekosistem.
KTT ini bertujuan menetapkan kesepakatan baru yang menetapkan target untuk tahun 2050 dan 2030.
"China akan memimpin dalam pembentukan dana keanekaragaman hayati Kunming (Kunming Conservation Fund) dengan kontribusi modal sebesar 1,5 miliar yuan (setara dengan 233 juta dolar AS atau Rp3,3 triliun) untuk mendukung tujuan konservasi keanekaragaman hayati di negara-negara berkembang," kata Presiden China Xi Jinping saat berpidato di konferensi COP15 pada Selasa.
"China meminta ... seluruh pihak untuk berkontribusi pada dana tersebut."
Proposal utama yang diperdebatkan di konferensi tersebut adalah agenda "30 kali 30" yang akan memberikan 30 persen status perlindungan daratan dan lautan Bumi pada tahun 2030.
Pengeluaran global untuk melindungi dan memulihkan alam perlu tiga kali lipat pada dekade ini menjadi sekitar 350 miliar dolar AS per tahun pada 2030 dan 536 miliar dolar AS pada 2050 untuk memenuhi target yang ditetapkan, kata sebuah laporan PBB pada Mei lalu.
Baca Juga: Bank Dunia Luncurkan Obligasi Pertama di Dunia Untuk Konservasi Badak Hitam Afrika
Tetapi beberapa donor negara kaya mengatakan dana baru untuk konservasi tidak diperlukan karena United Nations' Global Environment Facility atau Fasilitas Lingkungan Global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa selama ini sudah membantu negara-negara berkembang membiayai proyek-proyek konservasi.
Masalah pendanaan akan dibahas pada negosiasi di Jenewa pada Januari 2022 dan kemudian pada bagian kedua dari KTT pada April dan Mei tahun depan.
Xi juga mengecam Amerika Serikat dalam pidatonya Selasa, dengan mengatakan, "Kita harus mempraktikkan multilateralisme sejati dan mematuhi aturan internasional yang tidak untuk dieksploitasi atau dibuang sesuka hati."
Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati sudah diratifikasi oleh 195 negara, termasuk Uni Eropa, meskipun tidak diratifikasi Amerika Serikat yang adalah pencemar terbesar dunia dalam sejarah. Negara-negara yang meratifikasi Konvensi PBB ini bertemu setiap dua tahun.
Diskusi keanekaragaman hayati di COP15 terpisah dari KTT COP26 yang lebih berat, yang akan dimulai bulan depan di Glasgow, Skotlandia, di mana para pemimpin dunia berada di bawah tekanan untuk bertindak mengatasi krisis iklim dan pemanasan global.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.