TUNIS, KOMPAS.TV - Tunisia mengumumkan pemerintahan baru pada Senin (11/10/2021). Perdana Menteri baru Tunisia Najla Bouden Romdhane mengumumkan susunan kabinetnya setelah parlemen lama dibubarkan presiden.
Presiden Kais Saied sebelumnya membubarkan parlemen, sebelas pekan lalu. Setelah itu, Saied menunjuk Bouden sebagai perdana menteri pada 29 September 2021 dan memintanya segera membentuk kabinet.
Baca Juga: Tunisia Tunjuk Perdana Menteri Perempuan Pertama Sepanjang Sejarah
Oleh pengkritiknya, langkah Saied tersebut disebut mirip dengan kudeta.
Perdana Menteri Bouden adalah perdana menteri perempuan pertama sepanjang sejarah Tunisia. Kabinetnya pun memecahkan rekor sebagai kabinet Tunisia dengan perempuan terbanyak.
Bouden menunjuk sepuluh perempuan di dalam kabinetnya. Di antaranya adalah Leila Jaffel sebagai menteri kehakiman dan Sihem Boughdiri Nemseya sebagai menteri keuangan.
Dalam upacara sumpah jabatan, Bouden menegaskan bahwa prioritas pemerintahan baru adalah memerangi korupsi.
Langkah drastis Saied dilakukan dengan menangguhkan sebagian Konstitusi pada 22 September dan mengeluarkan dekrit yang melegitimasi kekuasaannya.
Menurutnya, langkah itu diperlukan mengingat Tunisia sedang dalam kondisi krisis.
Tindakan Presiden Saied pun membuat masyarakat terbelah. Beberapa pekan belakangan, ribuan orang berdemonstrasi mendukung atau menolak kebijakannya.
Baca Juga: Presiden Tunisia Ingin Para Miliarder Korup Tukar Penjara dengan Bangun Daerah Miskin
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.