ORENBURG, KOMPAS.TV - Sekitar 29 orang dilaporkan tewas setelah menenggak minuman alkohol beracun di Rusia, Minuman beralkohol itu adalah sebuah produk lokal yang didalamnya terkandung metanol.
Pihak kepolisian mengungkapkan sembilan orang telah ditangkap terkait kasus tersebut. Metanol, yang merupakan bentuk alkohol paling sederhana, merupakan zat beracun.
Baca Juga: Pertemuan Perdana Taliban-AS, Bicarakan Bantuan Kemanusiaan dan Angkat Pembekuan Dana Afghanistan
Metanol biasa digunakan secara industri sebagai pelarut dan pestisida.
Dikutip dari Sky News, Sabtu (9/10/20201), minuman alkohol beracun itu diproduksi dan dijual di wilayah Orenburg, yang berdekatan dengan Kazakhstan.
Cairan berisi alkohol telah disita polisi dari gudang di sekitar area tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengungkapkan pada cairan tersebut ditemukan adanya kandungan methanol.
Baca Juga: Dituduh Terlibat Skandal Korupsi, Kanselir Austria Memutuskan Mengundurkan Diri dari Jabatannya
Kementerian Kesehatan Regional sebelumnya mencatatkan 54 kasus keracunan alkohol pada pekan ini.
Menurut Kantor Berita RIA, setengah dari kasus tersebut berakibat fatal.
Di Rusia, saat ini ada kontrol nasional terkait penjualan minuman, obat-obatan, parfum dan cairan lain yang memiliki persentase tinggi etanol, sejak kasus keracunan alkohol masal di Siberia pada 2016.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.