KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengaku tidak akan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam upaya memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam Khurasan (ISIS-K) di Afghanistan. Hal tersebut disampaikan juru bicara Taliban pada Sabtu (9/10/2021).
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikannya jelang pertemuan petinggi Taliban dan AS di Doha, Qatar pada Sabtu (9/10) hingga Minggu (10/10). Isu yang akan dibahas dalam pertemuan ini di antaranya adalah evakuasi warga asing dan pemberantasan kelompok ekstremis.
Baca Juga: ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri saat Salat Jumat di Masjid di Kunduz Afghanistan
Jelang pertemuan, Taliban telah bersikukuh hendak mengatasi kelompok teror ISIS tanpa bantuan AS.
“Kami bisa mengatasi Daesh (akronim Arab untuk ISIS) secara independen,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Associated Press.
ISIS sendiri aktif meneror Afghanistan setelah Taliban menguasai negara itu.
Kelompok tersebut mengklaim sejumlah serangan di Afghanistan baru-baru ini. Salah satunya adalah pengeboman masjid yang menewaskan 46 muslim Syiah pada Jumat (8/10/2021).
AS sendiri menganggap ISIS sebagai ancaman besar yang bisa menyerang warga atau fasilitas miliknya.
Pertemuan petinggi Taliban dengan AS itu merupakan pertemuan pertama kedua pihak sejak pasukan koalisi rampung ditarik dari Afghanistan pada Agustus lalu. Sebelumnya, AS dan Taliban berperang selama 20 tahun.
Sementara itu, imam Syiah mendesak pemerintahan Taliban lebih aktif melindungi warga Syiah setelah serangan bom masjid pada Jumat. Muslim Syiah sendiri merupakan target serangan ISIS sejak muncul di timur Afghanistan pada 2014.
Baca Juga: Taliban Tunjukkan Cara Hukum Para Pecandu Narkoba di Afghanistan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.