NEW YORK, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan membuat Sidang Umum PBB panas setelah menuduh Perdana Menteri India Narendra Modi ingin memusnahkan muslim di negaranya.
Khan menuduh Modi berusaha memulai era teror bagi umat muslim di India pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Jumat (24/9/2021).
Pakistan memang kerap mencela India dalam pertemuan di PBB, namun kali ini ia melakukannya dengan begitu mencolok.
Khan pun menuduh Modi berencana melakukan pembersihan umat muslim di India.
Baca Juga: Tenggak Soda 1,5 Liter dalam 10 Menit saat Cuaca Panas, Pria ini Langsung Tewas
“Bentuk Islamofobia terburuk dan paling luas sekarang menguasai India,” katanya melalui video tersebut seperti dikutip dari France 24.
“Kebencian yang dipenuhi ideologi Hindu, yang dipropagandakan rezim fasis RSS-BJP, telah melepaskan pemerintahan yang dipenuhi ketakutan dan kekerasan terhadap 200 juta komunitas muslim India,” tambahnya.
Ucapan Khan itu merujuk pada partai Modi, Bharatia Janata Party (BJP) yang berafiliasi dengan Rashtriya Swayamsevak Sangh, gerakan revivalis Hindu berusia seabad dan memiliki komponen paramiliter.
Di bawah Modi, India telah mencabut status kenegaraan Kashmir, satu-satunya wilayah mayoritas muslim di negara tersebut.
Hal itu dilakukan dengan mendorong Undang-Undang Kewarganegaraan yang oleh para kritikus disebut diskriminatif. Gejolak kekerasan berbasis agama kerap terjadi di India.
Baca Juga: Miliki Narkoba Berbahaya yang Bisa Membunuh 50 Juta Orang, Pria dan Perempuan Ditangkap Polisi
Hubungan Pakistan dan India memang terus memanas khususnya terkait masalah agama, dan perebutan wilayah Kashmir.
Pihak India sendiri kerap mengecam hubungan baik Pakistan dan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.
India melabeli Taliban sebagai teroris dan kerap mengungkapkan kekhawatirannya terhadap milisi bersenjata tersebut.
India juga kerap menuduh Pakistan melindungi pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden, yang akhirnya ditembak mati oleh pasukan khusus marinir Amerika Selatan di wilayahnya.
Sumber : France 24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.