BERLIN, KOMPAS.TV - Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban ingin agar kepemimpinan mereka diakui PBB.
Mereka meminta agar Suhail Shaheen yang menjadi perwakilan mereka di PBB diizinkan untuk berpidato di depan sesi ke-76 Majelis Umum PBB, yang sedang berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS).
Hal itu diyakini sebagai usaha unjuk gigi Taliban agar mereka diakui oleh PBB.
Namun, menurut Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas aksi seperti itu tak akan berguna.
“Saya pikir penampilan di PBB tidak akan membantu,” ujar Maas kepada DW.
Baca Juga: Lithuania Peringatkan Rakyatnya Buang HP China dan Tak Lagi Membelinya, Ini Alasannya
“Menurut saya, pidato di Majelis Umum PBB bukanlah forum yang tepat untuk memberikan perkembangan pada masalah ini,” tambahnya.
Meski begitu, menurut Maas perlu adanya dialog dengan Taliban, karena kini mereka menjadi penjaga gerbang untuk bantuan kemanusiaan.
Hal itu tak akan tercapai tanpa adanya kesepakatan.
Baca Juga: Imigran yang Dideportasi dari AS Tiba di Haiti, Kerusuhan Pecah di Bandara
“Saya pikir sangat tepat jika kita untuk berbicara dengan Taliban. Untuk itu, sudah ada sejumlah saluran yang muncul untuk melakukannya pada beberapa pekan terakhir,” katanya.
Maas juga mengungkapkan saat ini Afghanistan merupakan tantangan yang berat bagi komunitas dunia.
Taliban sendiri disebutnya telah mengabaikan salah satu persyaratan utama, yaitu menjadi pemerintahan yang inklusif.
“Keputusan ini membuat mempertahankan kontak dengan mereka menjadi lebih sulit,” ujarnya.
Sumber : DW
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.