KABUL, KOMPAS.TV - Satu bulan sejak Taliban kembali menguasai Afghanistan, musik mulai tidak terdengar lagi di negara itu.
Taliban memang tidak atau belum secara resmi melarang musik. Namun, para musisi mengaku khawatir musik akan dilarang.
Ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001, mereka mengharamkan musik. Kali ini, pemerintahan Taliban belum mengambil sikap terhadapnya.
Melansir Associated Press, seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa mereka sedang meninjau hukum tentang musik.
Baca Juga: Sudah Tidak Ada Suara Musik dan Perdebatan di Udara Afghanistan, Hanya Kesunyian Tersisa
Meskipun tidak secara resmi dilarang, oknum-oknum Taliban dilaporkan berbuat sendiri melarang musik. Para musisi Afghanistan diganggu oleh oknum-oknum tersebut.
“Kami tidak tertarik mendengarkan benda-benda ini,” kata seorang tentara Taliban kepada Associated Press.
Tentara tersebut sedang berjaga di Institut Musik Nasional Afghanistan. Ia berdiri di dekat satu set dhambouras, alat musik tradisional Afghanistan, ketika diwawancara.
“Saya bahkan tidak tahu benda-benda apa ini. Secara pribadi, saya tidak pernah mendengarkan mereka dan saya tidak tertarik,” pungkasnya.
Institut Musik Nasional Afghanistan sendiri kini dilaporkan sepi, tidak ada kegiatan belajar-mengajar yang digelar. Milisi dari kelompok Haqqani, faksi garis keras Taliban, menjaga kampus tersebut.
Sejak Taliban mendongkel pemerintah pada Agustus lalu, musik diperlakukan secara berbeda. Acara pernikahan membatasi musik dan tempat karaoke tutup.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.