ROMA, KOMPAS.TV – Seorang pencari suaka asal Somalia menebas dua pengontrol tiket di sebuah bus di Rimini, Italia, Sabtu malam (11/9/2021). Setelah menebas dua orang di dalam bus, kemudian dia melarikan diri. Dalam pelariannya, dia melukasi tiga orang lainnya, termasuk seorang anak laki-laki.
Penyelidik mengesampingkan motif terorisme dalam peristiwa ini. Polisi berhipotesis bahwa pria berusia 26 tahun itu sedang berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Pria yang melakukan penyerangan sepertinya tidak memiliki tiket bus. Dia kemudian menebas petugas yang meminta dia untuk menunjukkan tiket bus. Dua petugas perempuan yang memeriksa tiket itu kemudian mengalami luka.
Baca Juga: Terjadi Penusukan dalam Kereta Komuter di Tokyo Jepang, 10 Penumpang Terluka
Ketika sopir bus membuka pintu, penyerang langsung melarikan diri. Saat polisi mengejar, pria itu diduga menebas tiga orang lagi di sepanjang jalan yang dia lewati.
Salah satu korban luka adalah seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang sedang duduk bersama ibunya di pasar setempat.
Anak laki-laki itu berada dalam kondisi kritis pada hari Minggu, setelah dilakukan operasi terhadap luka yang dialaminya, termasuk luka di lehernya.
Polisi kemudian menangkap pria itu setelah melakukan pengejaran.
Pria yang tidak disebutkan namanya itu telah mengajukan suaka ke beberapa negara Eropa seperti Denmark, Swedia, Jerman, dan Belanda, sejak tiba di Eropa pada 2015.
Namun menurut surat kabar Corriere della Sera, semua negara ini menolak suaka yang dia ajukan. TV pemerintah mengatakan, pria itu telah mengajukan permohonan suaka di Italia.
Saat ini dia tinggal di tempat tinggal para migran yang dikelola oleh sebuah badan amal Katolik di Rimini.
Baca Juga: Penusukan di Jerman Tewaskan 3 Orang, Pelaku Sempat Ditembak Sebelum Ditangkap
Seperti dikutip dari The Associated Press, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese mengatakan, dia akan bertemu dengan pejabat keamanan setempat pada hari Senin (13/9/2021) di Rimini, untuk meninjau peristiwa ini.
Sebelumnya, Lamorgese telah ditekan oleh pemimpin sayap kanan Matteo Salvini, yang mengepalai partai Liga anti-migran. Salvini menuntut agar Lamorgese melakukan tindakan yang lebih keras terhadap imigran.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.