TEHRAN, KOMPAS.TV - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), hari ini (Minggu 12/9/2021), mengatakan akan mengawasi kegiatan nuklir Iran. Hal tersebut disampaikan setelah perwakilan IAEA bertemu perwakilan Teheran.
Perkembangan ini memberi sinyal tanda hidupnya upaya untuk kembali ke kesepakatan 2015 agar Iran bisa mengekang program nuklir mereka.
Seperti dilansir France24, langkah-langkah yang disepakati antara Iran dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam kunjungannya ke Teheran, memunculkan harapan bagi upaya Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memulihkan perjanjian yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau The Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Sejak pemerintahan AS di bawah Donald Trump mundur secara sepihak dari JCPOA pada 2018, Iran juga telah mundur dari banyak komitmennya.
Dalam pernyataan bersama hari ini, Grossi dan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami, yang juga salah satu wakil presiden negara itu, memuji "semangat kerja sama dan saling percaya" sambil mencatat bahwa pengawasan kegiatan nuklir Iran adalah masalah yang harus ditangani "murni secara teknis".
Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan Eslami menyambut baik "negosiasi yang baik dan konstruktif dengan Grossi," seraya menekankan pada sifat "teknis" dari proses tawar-menawar.
Kesepakatan tersebut berkaitan dengan batasan yang telah diberlakukan Iran pada kemampuan IAEA untuk memantau berbagai fasilitas nuklirnya.
Iran menolak untuk memberikan rekaman real-time dari kamera dan alat pengawasan lainnya yang telah dipasang IAEA di berbagai lokasi nuklir mereka.
Di bawah kesepakatan kompromi, peralatan pemantauan tetap berada dalam pengawasan badan tersebut tetapi data tersebut dimiliki oleh Iran, dan tidak boleh dihapus selama pengaturan tersebut tetap berlaku.
Baca Juga: IAEA Pertanyakan Transparansi Jepang Buang Air Limbah Radioaktif Reaktor Nuklir Fukushima ke Laut
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.