KABUL, KOMPAS.TV - Seorang anggota Taliban menegaskan bahwa saat ini mereka sudah sangat berubah dibanding dulu.
Ia pun menegaskan bahwa kini Afghanistan sudah menjadi Taliban.
Adalah, Hafez Sultan Ahmad, seorang wakil komandan Taliban yang mengatakan saat ini kelompoknya sudah lebih moderat.
“Puji Tuhan, sikap kami sekarang sudah menjadi lebih baik. Kami menjadi lebih sopan, sopan santun kami semakin bagus dan perilakunya menjadi jauh lebih baik,” tuturnya dikutip dari Sky News.
Baca Juga: Hacker China Disebut Telah Menyerang BIN dan 10 Kementerian
“Kami lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Kabul sekarang lebih aman. Keamanannya sangat bagus,” lanjut Hafez.
Meski baru berusia 30 tahun, Hafez mengungkapkan ia telah berperang melawan “orang kafir” selama 14 tahun.
Orang kafir yang dimaksudnya adalah Amerika Serikat (AS), dan aliansinya yang menduduki Afghanistan 20 tahun lalu.
Taliban sendiri kembali memimpin Afghanistan setelah merebut Kabul, Minggu (15/8/2021).
Mereka kembali bergerak begitu Presiden AS Joe Biden menegaskan menarik pulang seluruh pasukannya hingga akhir Agustus.
Bersama kelompoknya, Hafiz meyakini Taliban telah membuat Afghanistan dan Kabul telah menjadi tempat yang aman.
“Lihatlah betapa amannya jalanan sekarang. Anda tak akan bisa mengemudi di Kabul denga namun sebelumnya, karena ada banyak kriminal. Kini semua orang bisa melakukannya,” ujarnya.
“Kami sekarang ini lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Afghanistan kini menjadi kota teraman di dunia,” lanjutnya.
Meski begitu, pernyataan Hafiz tentu sulit untuk bisa dipercaya.
Baca Juga: Perempuan Ini Ceritakan Pengalamannya Mati Suri Selama 15 Menit
Pasalnya setelah Taliban kembali memimpin Afghanistan, ISIS-K melakukan bom bunuh diri pada akhir bulan lalu.
Diperkirakan lebih dari 170 orang tewas karena ledakan tersebut, termasuk 13 orang tentara AS.
Secara mengejutkan Hafiz, meminta maaf atas masih adanya pemukulan dan penahanan terhadap warga Afghanistan oleh Taliban.
“Beberapa orang memang kasar, dan takt ahu bagaimana harus bersikap, tetapi pemimpin kami akan mengurusnya dan itu tak akan terjadi lagi. Kami minta maaf untuk itu,” katanya.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.