KABUL, KOMPAS.TV - Seorang akademisi wanita Afghanistan meminta kelompok Taliban untuk memenuhi janjinya terkait hak untuk menghormati kaum perempuan.
Mahmooda Taqwa, seorang asisten profesor di Universitas Kabul mengatakan bahwa wanita Afghanistan saat ini sedang menghadapi situasi ketidakpastian.
Baca Juga: Mantan Polisi Perempuan Afghanistan Ungkap Penyiksaan Taliban Padanya
Ketidakpastian muncul setelah kelompok Taliban mengambil alih ibu kota Kabul pada bulan Agustus lalu.
“Sebenarnya, kita telah menghadapi situasi yang tidak pasti ini sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, termasuk ibu kotanya Kabul. Taliban harus menepati janji mereka kepada perempuan dalam praktiknya,” ujar Mahmooda.
Baca Juga: Taliban Hapus Mural dan Bubarkan Demonstran Perempuan Afghanistan
Mahmooda menyebut Taliban sempat melarang perempuan untuk masuk lingkungan kampus, baik itu dosen maupun mahasiswa.
“Baik guru perempuan dan siswa diberitahu untuk tidak menghadiri acara universitas. Saya melihat sejumlah guru dan siswa perempuan tidak diizinkan oleh pasukan Taliban untuk memasuki universitas,” tambahnya.
Baca Juga: Sudah Tiga Perempuan Afghanistan Melahirkan di Pesawat Saat Evakuasi dari Kabul
Mahmooda juga mengungkapkan fakta bahwa Taliban meminta pihak kampus untuk memisahkan mahasiswa sesuai gender dan membuat kelas terpisah.
“Mereka diberitahu untuk menunggu sampai Taliban menjamin keamanan mereka dan membuat kelas dan partisi terpisah di universitas,” lanjutnya.
Video Editor: Lisa Nurjannah
Sumber : CCTV dan CGTN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.