KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengaku siap menjadi bagian komunitas internasional dan bekerja sama dengan negara-negara lain. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengaku, kelompoknya ingin berhubungan dengan semua negara lain kecuali Israel. Shaheen menyebut Taliban menolak bekerja sama dengan Israel.
Shaheen tidak menjabarkan alasan khusus mengenai pengecualian Israel. Namun, ia memastikan bahwa “Emirat Islam Afghanistan” bentukan Taliban tidak akan berhubungan dengan negara tersebut.
“Tentu saja kami tidak akan menjalin hubungan dalam bentuk apa pun dengan Israel. Kami ingin menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Israel tidak termasuk,” kata Shaheen kepada Sputnik News pada Selasa (7/9/2021).
Baca Juga: Siapa Mullah Abdul Ghani Baradar, Wakil Perdana Menteri Pemerintahan Sementara Taliban Afghanistan?
“Kami ingin berhubungan dengan negara-negara di benua lain dan negara tetangga serta negara-negara Asia,” lanjut juru bicara Taliban tersebut.
Shaheen juga menyatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS), pihak yang memimpin perang melawan Taliban dua dekade terkini. Ia menyebut AS akan disambut jika ingin terlibat dalam rekonstruksi Afghanistan di bawah pemerintahan baru.
“Jika Amerika ingin berhubungan dengan kami, yang mana bisa menguntungkan masing-masing negara, dan jika mereka ingin terlibat dalam pembangunan kembali Afghanistan, mereka akan disambut,” kata Shaheen.
Taliban sendiri telah mengumumkan dibentuknya kabinet interim pada Selasa (7/9/2021). Masa jabatan kabinet tersebut tidak diumumkan. Namun, Taliban menyebut bahwa mereka akan segera membentuk pemerintahan tetap.
Baca Juga: Reaksi Joe Biden Saat Tahu China Membantu Mendanai Kelompok Taliban
Sumber : Sputnik News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.