KABUL, KOMPAS.TV - Taliban membentuk pemerintahan sementara pada Selasa (7/9/2021). Menyusul terbentuknya kabinet interim “Emirat Islam Afghanistan”, Taliban berupaya menggalang dukungan komunitas internasional. Mereka mengungkapkan keinginan untuk bergaul dengan negara lain serta organisasi internasional.
Kelompok yang pernah menguasai Afghanistan pada 1996-2001 itu berupaya meyakinkan komunitas internasional bahwa mereka bukanlah mitra kelompok teror.
Pada 2001, hubungan mereka dengan Al-Qaeda berbuntut intervensi militer Amerika Serikat (AS) yang memakzulkan Taliban. Waktu itu, Taliban melindungi pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden, dalang serangan teror 9/11 yang menewaskan hampir 3.000 orang.
“Pesan kami kepada negara tetangga dan seluruh dunia adalah bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk mengganggu keamanan negara mana pun,” tulis pernyataan Taliban sebagaimana dilansir Associated Press.
Baca Juga: Taliban Umumkan Pemerintahan Sementara Afghanistan
Dalam pernyataan tersebut, Taliban juga meminta diplomat luar negeri serta organisasi kemanusiaan untuk kembali ke Afghanistan. “Kehadiran mereka dibutuhkan di negara kami,” lanjut pernyataan itu.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid tidak merinci berapa lama kabinet interim akan menjabat. Ia menyebut, kabinet tetap akan dibentuk sesegera mungkin.
Mullah Hassan Akhund, rekan dekat pendiri Taliban Mohammad Omar, ditunjuk menjadi perdana menteri sementara. Sedangkan putra Omar, Maulvi Mohammad Yaqoob Mujahid menjabat menteri pertahanan. Zabihullah Mujahid sendiri diumumkan sebagai wakil menteri penyiaran dan informasi dalam kabinet ini.
Sejak kembali menguasai Afghanistan, Taliban menjanjikan pemerintahan Islami yang lebih inklusif dan moderat dibanding pemerintahan mereka pada 1996 hingga 2001.
Baca Juga: Mantan Polisi Perempuan Afghanistan Ungkap Penyiksaan Taliban Padanya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.