LEMBAH PANJSHIR, KOMPAS.TV - Pemimpin kelompok oposisi Afghanistan di lembah Panjshir utara Kabul menyambut baik usulan dari para ulama untuk bernegosiasi dengan Taliban demi mengakhiri pertempuran.
Ahmad Massoud, Kepala Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), membuat pengumuman tersebut di halaman Facebook kelompok itu.
"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Massoud dalam posting Facebook, seperti dilansir France24, Senin (06/09/2021).
"Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab," katanya, merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga Baghlan.
Baca Juga: Taliban Mengaku Telah Menguasai Empat Distrik di Panjshir, Pasukan Anti-Taliban Kembali Membantah
Sementara, Taliban mengatakan hari Minggu (05/09/2021) pasukannya mulai berhasil memasuki ibu kota Provinsi Panjshir. Hal itu merupakan klaim kemajuan terbaru mereka dalam memerangi pasukan oposisi yang bertahan di daerah utara Kabul.
NRF sebelumnya mengatakan bahwa "mesin propaganda" Taliban berusaha menyebarkan pesan yang mengganggu, dan mengatakan mereka telah mendorong pasukan Taliban kembali dari bagian lain lembah Panjshir.
Fahim Dashti, juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), yang merupakan gabungan kelompok perlawanan anti-Taliban mengatakan "mesin propaganda" Taliban berusaha menyebarkan pesan-pesan yang mengganggu.
"Pasukan perlawanan siap untuk melanjutkan pertahanan mereka terhadap segala bentuk agresi," katanya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Tiga Orang, Taliban Pakistan Diyakini Pelakunya
Pada hari Sabtu, kelompok bantuan medis darurat Italia mengatakan pejuang Taliban telah mencapai rumah sakit trauma yang beroperasi di distrik Anabah, di lembah Panjshir.
Para pejabat Taliban mengatakan sebelumnya pasukan mereka sudah punya kendali penuh atas Panjshir, tetapi pertempuran telah berlanjut selama berhari-hari, dengan masing-masing pihak mengatakan telah menimbulkan banyak korban.
Sumber : France24/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.