KABUL, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Kepolisian Afghanistan Jenderal Khoshal Sadat mengatakan siap kembali ke negaranya dan mendukung Taliban.
Namun, sosok yang juga mantan wakil menteri dalam negeri Afghanistan itu menegaskan ada syarat yang harus dipenuhi.
Sadat ingin agar Taliban berjanji untuk menghormati simbol nasional dan hak-hak perempuan.
Ia mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Taliban terkait kepulangannya ke Afghanistan.
Baca Juga: Akui Dikepung Taliban, Mantan Wakil Presiden Afghanistan Tegaskan tak akan Menyerah
“Jika mereka menghormati lagu nasional, bendera nasional, hak-hak wanita dan kebebasan masyarakat, saya akan kembali,” tutur Sadat kepada Kantor Berita Pajhwok Afghan dikutip dari India Today.
“Saya akan mendeklarasikan dukungan kepada pemerintahan baru, dan mengembalikan angkatan udara dan pasukan khusus Afghanistan di bawah kaki mereka,” tambahnya.
Sadat merupakan lulusan Akademi Militer Kerajaan Inggris di Sandhurst.
Akademi itu merupakan kampus pelatihan untuk perwira militer Inggris.
Ia juga merupakan lulusan Kampus Komando Tentara Amerika Serikat (AS) dan Staf.
Baca Juga: Ingin Lindungi Anak Muda, China Larang Pria Tak Maskulin Muncul di TV
Sadat kemudian bergabung dengan Pasukan Khusus Kepolisian Afghanistan pada 2003.
Ketika Taliban menduduki Kabul, Minggu (15/8/2021), Sadat juga memutuskan melarikan diri ke luar negeri.
Taliban sendiri dikabarkan telah menyita sejumlah peralatan perang yang ditinggalkan oleh militer AS dan pasukan Afghanistan.
Saat ini, Taliban dipercaya telah mengontrol lebih dari 2.000 kendaraan lapis baja, termasuk Humvee milik AS dan 40 pesawat, termasuk helikopter Black Hawk.
Sumber : India Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.