KABUL, KOMPAS.TV - Taliban dilaporkan marah dan merasa dikhianati setelah melihat kondisi pesawat dan helikopter canggih yang ditinggalkan militer Amerika Serikat (AS).
Kelompok milisi bersenjata Afghanistan itu menemukan pesawat dan helikopter yang ditinggalkan di Bandara Kabul dan bernilai jutaan dolar AS tersebut telah dirusak.
Militer AS dikabarkan meninggalkan sejumlah peralatan perangnya ketika meninggalkan Afghanistan, Selasa (31/8/2021).
Komandan Misi Evakuasi AS Jenderal Frank McKenzie menegaskan mereka melakukan demiliterisasi terhadap 73 pesawat yang ditinggalkan.
Baca Juga: Presiden Baru Zambia Pusing, Negaranya Bangkrut dan Punya Utang Rp 181 Triliun
Seperti dikutip dari Daily Star dan Mail Online, Taliban merasa dikhianati AS karena berpikir peralatan dan kendaraan tersebut merupakan properti Afghanistan.
Seorang jurnalis Al Jazeera yang mendapat izin memasuki bandara dengan Taliban, bertanya kenapa mereka berpikir militer AS akan meninggalkan pesawat mereka tanpa dirusak.
Ia diberitahu bahwa pesawat dan helikopter itu akan menjadi aset nasional, dan bisa dipergunakan oleh mereka dengan baik.
“Mereka begitu kecewa, mereka marah dan merasa dikhianati karena semua peralatan itu rusak,” kata jurnalis Al Jazeera itu.
AS sendiri sempat dikritik karena meninggalkan senjata canggih dan pesawat di tangan Taliban.
Banyak yang memperkirakan peralatan militer itu bisa digunakan terhadap rakyat Afghanistan atau dunia Barat.
Diperkirakan ada 48 pesawat yang jatuh ke tangan Taliban, tapi tak diketahui apakah pesawat itu bisa digunakan.
Sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Angkatan Udara AS mengoperasikan 167 pesawat, termasuk 108 helikopter dan 59 pesawat terbang.
Video yang memperlihatkan tentara AS menghancurkan jendela dan peralatan dari Humvee hingga kendaraan lainnya telah dirilis, sekaligus mengonfirmasi penghancuran aset tersebut.
Baca Juga: Kisah Haru Pengungsi yang Kabur dari Afghanistan, Beruntung karena Bekerja di Bandara Kabul
Para tentara juga melepas baling-baling dan senjata dari pesawat dan helikopter, juga ban dari kendaraan.
Meski begitu, Taliban diyakini telah merebut sejumlah senjata dan kendaraan yang masih berfungsi.
Selain itu, mereka juga menyita senjata dan kendaraan perang dari pasukan Pemerintah Afghanistan.
Hal itu terlihat dari parade yang telah dilakukan oleh Taliban di Kandahar.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.