Brasil Mulai Berikan Vaksin Booster Pada Warga Lanjut Usia

BRASILIA, KOMPAS.TV – Beberapa kota di Brasil telah mulai memberikan vaksin Covid-19 booster kepada penduduk lanjut usia, dalam upaya melindungi mereka dari varian Delta.

Rio de Janeiro, yang saat ini menjadi pusat varian Delta dan merupakan kota yang memiliki populasi lansia terbesar, mulai memberikan dosis ketiga vaksin pada Rabu (1/9/2021).

Kota-kota di timur laut Salvador dan Sao Luis telah memulai vaksin booster pada Senin lalu.

Seperti dikutip dari The Associated Press, di kota terpadat di Brasil, yaitu Sao Paulo, vaksin booster akan dilakukan pada minggu depan.

Baca Juga: Ini Dampak Ngebutnya Brasil Vaksinasi Covid-19 untuk Warganya

Di panti jompo di Rio de Janeiro, warga lanjut usia menerima suntikan ketiga mereka pada hari Kamis (2/9/2021).

Seorang warga bernama Abdias Do Nascimento (67) mengatakan sangat senang telah mendapatkan vaksin booster.

Sementara warga senior yang lain, Jamie Leibovitch (75), mengatakan semua orang harus mendukung peluncuran vaksinasi booster.

Delta adalah varian paling menular yang diidentifikasi sejauh ini, tetapi vaksin Covid-19 masih memberikan perlindungan yang kuat.

Hingga kini mayoritas kasus rawat inap dan kematian terjadi pada warga yang tidak divaksinasi.

Negara bagian Sao Paulo pada hari Selasa mendaftarkan kematian pertama yang dikonfirmasi dari seseorang yang terinfeksi varian Delta.

Kasus ini terjadi pada seorang wanita berusia 74 tahun yang telah menerima suntikan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Sinovac.

Baca Juga: Vaksinasi Nasional Masih jadi Fokus Utama, Vaksinasi Booster Berbayar Masih dalam Wacana

Kasus dan kematian akibat Covid-19 di Brasil telah menurun selama dua bulan terakhir.

Namun demikian, para ahli memperingatkan bahwa varian Delta dapat mendorong gelombang kontaminasi baru, terutama di antara mereka yang tidak divaksinasi dan lanjut usia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hanya 55 juta dari 210 juta penduduk Brasil yang divaksinasi penuh.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa dengan satu dosis vaksin, belum mencegah varian yang lebih menular seperti Delta.