WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pengadilan Amerika Serikat memenangkan tuntutan seorang perempuan dan memutuskan untuk memerintahkan sebuah rumah sakit di Ohio menggunakan Ivermectin untuk merawat suami perempuan tersebut, yang saat ini kritis dan menggunakan ventilator karena terinfeksi Covid-19, seperti dilansir France24, Selasa, (31/08/2021).
Kasus ini salah satu dari beberapa kasus nasional yang mencolok di mana pengadilan berpihak pada penggugat yang ingin menggunakan Ivermectin, meskipun sedikit bukti keefektifannya terhadap Covid-19.
Selain itu, pusat-pusat kesehatan mendapat peningkatan panggilan darurat terkait penggunaan Ivermectin, diantaranya termasuk kasus-kasus dimana warga menggunakan Ivermectin tanpa perintah maupun pengawasan dokter, seperti menelan Ivermectin untuk ternak.
Hakim Gregory Howard memerintahkan Rumah Sakit West Chester, yang terletak di luar Cincinnati, untuk merawat suami Julie Smith yang bernama Jeffrey Smith mengggunakan terapi ivermectin, menurut perintah yang diajukan pada 23 Agustus.
Smith menerima resep dari dokter Fred Wagshul, yang terdaftar di situs web untuk kelompok yang disebut "Aliansi Perawatan Kritis Covid-19 Garis Depan" yang menganjurkan penggunaan ivermectin.
Dia diwakili oleh pengacara Ralph Lorigo, yang memenangkan kasus serupa di New York dan Chicago.
Sejak awal pandemi Covid-19, ada minat yang cukup besar untuk menggunakan kembali obat-obatan yang ada.
Ivermectin menarik banyak perhatian, terutama di Amerika Latin, dan studi laboratorium awal menunjukkan obat itu mungkin memiliki sifat yang bermanfaat untuk memerangi virus corona.
Baca Juga: Disalahartikan, BPOM Terangkan Surat Edaran yang Dianggap Izin Penggunaan Darurat Ivermectin
Tapi, seperti yang sering terjadi, janji di laboratorium sejauh ini gagal diterjemahkan menjadi kesuksesan dunia nyata, seperti kurangnya kemanjuran dalam uji coba.
National Institutes of Health mengatakan tidak ada cukup bukti "baik mendukung atau menentang penggunaan ivermectin untuk pengobatan Covid-19" sampai hasil yang jelas tersedia dari uji coba yang ketat.
Ivermectin disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati orang dengan kondisi tertentu yang disebabkan oleh cacing parasit, tetapi badan tersebut memperingatkan orang agar tidak menggunakan Ivermectin untuk merawat pasien Covid-19.
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC menunjukkan bahwa pada pertengahan Agustus, dokter menulis lebih dari 88.000 resep obat Ivermectin per minggu, jauh di atas garis dasar pra-pandemi sebanyak 3.600 resep.
Sementara Pusat Pengendalian Racun melihat peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah panggilan untuk overdosis ivermectin.
Satu kasus melibatkan seorang dewasa yang meminum formulasi ivermectin suntik yang ditujukan untuk ternak dan dirawat di rumah sakit selama sembilan hari dengan kebingungan, kantuk, halusinasi, pernapasan cepat dan tremor.
Orang lain membeli ivermectin dengan kekuatan yang tidak diketahui dari internet, meminumnya lima kali sehari selama lima hari, dan dibawa ke rumah sakit dengan gejala bingung dan tidak dapat menjawab pertanyaan atau mengikuti perintah. Gejala membaik setelah mereka menghentikan penggunaan.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.