KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia mencari bantuan dari badan keamanan asing di Afghanistan untuk memastikan laporan media bahwa dua warga negaranya ditangkap oleh Taliban di Afghanistan atas dugaan keterlibatan mereka dalam ISIS atau IS Khorasan.
Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai keterlibatan warga Malaysia dalam kelompok militan di Afghanistan seperti IS Khorasan atau Negara Islam Khorasan.
"Kepolisian Kerajaan Malaysia telah meminta badan keamanan di luar negeri untuk mengonfirmasi laporan serta tuduhan itu," katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/8/2021).
"Investigasi juga sedang dilakukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut melibatkan pejuang Negara Islam Malaysia yang sudah berada di luar negeri."
Baca Juga: Taliban Umumkan Warga Afghanistan Berdokumen Sah di Masa Depan Boleh Lakukan Perjalanan Kemana Saja
Publikasi Inggris The Times pada Sabtu kemarin melaporkan penangkapan enam anggota ISIS, termasuk dua orang Malaysia, mengutip seorang pejabat Taliban.
Dalam dekade terakhir, lusinan warga Malaysia telah meninggalkan negara mereka untuk berperang dengan Negara Islam di Suriah dan negara-negara lain, meskipun beberapa telah diizinkan untuk kembali di bawah kondisi yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
Belum jelas berapa banyak yang tersisa di luar negeri.
Baca Juga: Taliban Klaim Tangkap Enam Personel ISIS di Kabul, Dua Diantaranya Warga Malaysia
Sebelumnya kelompok Taliban menyatakan berhasil menangkap enam personel Negara Islam di Irak dan Suriah ISIS, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan (IS-K), yaitu empat warga Afghanistan dan dua orang warga Malaysia.
The Times Inggris mengutip Kepala Keamanan Taliban Maulawi Saifullah Mohammad yang mengatakan bahwa enam milisi itu ditahan setelah baku tembak sengit di sisi barat Kabul pada Kamis malam (26/8).
"Empat orang Afghanistan tetapi tampaknya dua lainnya adalah orang Malaysia," kata Maulawi Saifullah Mohammad seperti dilansir The Times, Sabtu (28/8).
Baca Juga: Taliban Sedang Membentuk Pemerintahan Inklusif, Libatkan Pemimpin Muda Seluruh Etnis dan Suku
Namun, laporan itu tidak mengidentifikasi identitas dua warga Malaysia yang ditangkap Taliban.
Pertempuran antara personel Taliban dan Kelompok Negara Islam Khorasan atau IS-K berkecamuk di Kabul menyusul serangan bunuh diri di bandara Kabul yang menewaskan 200 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat.
Sama seperti AS, kelompok Taliban menyatakan perang terhadap kelompok Negara Islam Khorasan, bahkan sejak tahun 2015.
Baca Juga: Taliban di Doha: Warga Afghanistan Berdokumen Lengkap Bisa Pergi ke Luar Negeri Setelah 31 Agustus
Sumber : Kompas TV/Antara/Reuters
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.