WASHINGTON, KOMPAS.TV - Dua ayah dari marinir Amerika Serikat (AS) yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Bandara Kabul menyalahkan Presiden Joe Biden atas kematian putra mereka.
Karem Nikoui dan Jared Schmidz termasuk dalam 12 marinir yang tewas dalam ledakan di luar Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021).
Dalam insiden tersebut satu petugas medis Angkatan Laut (AL) AS juga tewas.
Sedangkan warga Afghanistan yang meregang nyawa karena insiden tersebut diyakini lebih dari 160 orang.
Baca Juga: Kabur dari Taliban, Wali Kota Perempuan Pertama Afghanistan Sedih Harus Tinggalkan Negaranya
Ayah Nikoui, Steve, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Biden, yang menurutnya telah menyebabkan anaknya tewas.
“Mereka mengirim putra saya ke sana sebagai pendorong kertas dan kemudian meminta Taliban di luar untuk memberikan keamanan,” tuturnya kepada Daily Beast dikutip dari Daily Mail.
“Saya menyalahkan pemimpin militer kami sendiri. Biden tak mempedulikannya. Itu dia,” lanjut Steve.
Sementara itu ayah dari Schmitz menyalahkan ketidakmampuan Biden.
“Takutlah akan pemimpin kita dan kekurangannya. Berdoalah setiap hari untuk para prajurit yang mempertaruhkan hidup mereka, melakukan apa yang mereka cintai untuk melindungi kita semua,” ujarnya.
Baca Juga: Suami Istri Iseng Lakukan Tes DNA Putra Mereka, Hasilnya Bikin Patah Hati
Jaringan teroris ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri tersebut.
Biden pun menegaskan akan memburu pihak yang bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut dan menghancurkan mereka.
AS dilaporkan telah melakukan serangan drone ke markas ISIS-K di Provinsi Naghar, di sebelah timur Afghanistan.
Mereka pun menegaskan telah membunuh target yang dianggap bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.