JAKARTA, KOMPAS.TV – Aktivis hak-hak perempuan Afghanistan terkemuka Zarifa Ghafari pada hari Rabu (25/8/2021) mengungkapkan rasa sakitnya setelah melarikan diri dari negara asalnya menyusul pengambilalihan Kabul oleh kelompok Taliban.
Ghafari, yang sebelumnya menjabat sebagai walikota kota Maidan Shahr, mendarat di bandara Cologne Bonn Senin (23/8/2021) malam.
Dalam sebuah wawancara pada hari Rabu dengan The Associated Press, Ghafari berbicara tentang rasa sakit yang dia rasakan saat dia dan keluarganya bersiap untuk terbang keluar dari Kabul.
Baca Juga: Profil Zarifa Ghafari, Wali Kota Afghanistan yang Siap Dibunuh Kelompok Taliban
“Saya tidak yakin air mata saya bisa menjelaskannya,” katanya.
Dia mengatakan perasaan itu mirip dengan hari dia kehilangan ayahnya, yang, katanya, dibunuh oleh Taliban tahun lalu.
Zarifa Ghafari sekarang khawatir banyak warga Afghanistan yang menghalangi jalan Taliban akan menjadi sasaran.
“Taliban sedang mencari mereka dan membunuh mereka satu per satu, dari rumah ke rumah, mereka memiliki daftar panjang orang-orang yang masuk daftar hitam dan mereka membunuh semua orang."tegasnya dikutip dari APTN.
Ghafari menepis jaminan publik Taliban bahwa mereka tidak akan mencari pembalasan tetapi mengatakan dia bersedia berbicara dengan para pemimpin Taliban.
Video Editor: Galih
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.