SINGAPURA, KOMPAS.TV - Ketika Amerika Serikat (AS) mempercepat upaya untuk mengangkut sebanyak mungkin orang keluar dari Afghanistan sebelum penarikan militer yang direncanakan pada 31 Agustus, ribuan orang lainnya mati-matian berusaha masuk ke bandara di Kabul.
Bandara Kabul, juga markas pasukan anti Taliban di Lembah Panjshir di utara ibu kota Afghanistan, merupakan wilayah yang belum diklaim Taliban di Afghanistan.
Pertanyaan besarnya adalah, berapa banyak yang belum terevakuasi, dan bagaimana nasib mereka ke depannya?Berikut adalah progres evakuasi sejauh ini seperti dilansir The Straits Times, Rabu (25/08/2021).
Berapa banyak yang tersisa? Presiden AS Joe Biden mengatakan, AS dan sekutunya sudah mengevakuasi sekitar 70.700 orang antara Sabtu (14/08/2021), satu hari sebelum Taliban merebut kembali Kabul, dan Selasa (24/08/2021).
Siapa saja yang dievakuasi? Warga AS dan sekutunya, yang mungkin telah menetap di Afghanistan sejak 2001, ketika AS pertama kali menyerang negara itu dan menyingkirkan Taliban dari kekuasaan.
Lainnya adalah warga sipil Afghanistan yang membantu pasukan militer asing dari AS, sekutu, dan pemerintah selama pendudukan mereka, termasuk penerjemah, tenaga medis, insinyur dan juru masak.
Keluarga dengan anak-anak kecil terlihat di bandara Kabul, dan seorang bayi Afghanistan bahkan diserahkan kepada tentara melalui pagar kawat berduri dari kerumunan orang Afghanistan di luar bandara.
Sebagian besar pasukan AS meninggalkan pangkalan udara utama Bagram awal bulan lalu, meskipun lebih dari 3.000 tentara telah diterbangkan kembali. Saat ini sekitar 6.000 tentara AS dan sekutunya membantu evakuasi di bandara Kabul.
Berapa banyak lagi yang perlu atau ingin pergi keluar Afghanistan? Angka ini sulit diukur. Association of Wartime Allies, sebuah kelompok pemukiman kembali pengungsi, memperkirakan, 250.000 warga Afghanistan yang membantu upaya Amerika Serikat perlu dievakuasi, tetapi hanya 62.000 yang tersisa sejak Juli.
Sangat tidak mungkin sebagian besar dari orang-orang ini akan berhasil meninggalkan Afghanistan pada batas waktu yang ditentukan.
Baca Juga: Unicef: 10 Juta Anak Afghanistan Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
Sumber : The Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.