WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyebarkan video dan foto yang tampaknya diambil secara independen dan sudah tersebar di media sosial. Foto-foto tersebut menunjukkan sisi kemanusiaan dan kelembutan di tengah ketegangan dalam upaya evakuasi massal belasan ribu warga dunia dan warga Afghanistan untuk keluar dari negara itu, seperti dilansir France24, Sabtu, (21/08/2021).
Sebuah video memilukan yang memperlihatkan seorang Marinir tempur AS mengangkat seorang bayi di atas tembok yang dilapisi kawat berduri di bandara Kabul menarik perhatian dunia pada Jumat, di tengah kekacauan ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan yang baru dikuasai Taliban.
Video tersebut, yang menunjukkan seorang bayi dengan popoknya yang melorot, ditarik tinggi dengan satu tangan untuk menghindari kawat berduri di atas kerumunan orang Afghanistan yang ingin memasuki bandara.
Foto dan video tersebut tampak diambil secara independen dan mengambil alih media sosial hampir satu minggu di tengah evakuasi massal lewat udara bagi orang asing dan warga Afghanistan untuk keluar dari Afghanistan.
Baca Juga: Osama Bin Laden Ternyata Larang Al-Qaeda Habisi Joe Biden, Alasannya Mengejutkan
Pentagon kemudian menyebarkan video dan foto-foto yang diambil secara independen itu untuk menampilkan sisi lembut pada evakuasi yang menegangkan, di mana hampir 6.000 tentara AS bersenjata lengkap telah menguasai bandara, sementara musuh lama mereka Taliban berpatroli di jalan-jalan di luar.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Marinir yang berjaga diberitahu bahwa bayi tak dikenal itu sakit dan diminta untuk membantu.
"Video yang Anda bicarakan, orang tua bayi meminta Marinir untuk menjaga bayinya karena bayinya sakit," katanya kepada wartawan.
"Jadi Marinir yang Anda lihat menjangkau melewati tembok membawanya ke rumah sakit Norwegia yang ada di bandara. Mereka merawat anak itu dan mengembalikan anak itu ke ayah anak itu," katanya.
"Itu adalah tindakan berdasarkan insting welas kasih karena ada kekhawatiran tentang bayi itu."
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.