KABUL, KOMPAS.TV - Salah satu dari beberapa orang yang terjatuh dari roda pesawat angkut militer Amerika Serikat beberapa hari lalu, saat memaksakan diri untuk segera keluar dari Afghanistan telah teridentifikasi.
Dia adalah Zaki Anwari, seorang pesepakbola remaja Afghanistan yang bermain untuk tim nasional usia remaja, demikian diumumkan federasi atlet sepak bola dunia FIFPRO yang berbasis di Belanda, Kamis (19/08/2021) waktu Belanda.
FIFPRO adalah semacam serikat pemain sepak bola seluruh dunia yang didukung pesepakbola top seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Direktorat Jenderal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Afghanistan, lembaga pemerintah yang bekerja untuk atlet kelompok usia remaja seperti Zaki memastikan kematian Zaki Anwari dalam kekacauan yang meletus di bandara di ibukota minggu ini.
"Anwari, seperti ribuan pemuda Afghanistan, ingin meninggalkan negara itu tetapi jatuh dari pesawat AS dan meninggal," demikan pernyataan FIFPRO yang diposting di Facebook.
Ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara minggu ini dalam upaya untuk melarikan diri dari negara itu, menyusul serangan kilat Taliban yang berakhir dengan mereka mengambil alih kekuasaan ketika presiden Ashraf Ghani kabur ke Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Ini Keruwetan Proses Evakuasi di Bandara Internasional Kabul, Afghanistan
. . .#Afghanistan #AfghanistanBurning #KabulHasFallen pic.twitter.com/xNGAsf3dbe
— Mukhtar wafayee (@Mukhtarwafayee) August 16, 2021
Dalam sebuah video yang mengerikan dari bandara pada hari Senin, ratusan orang terlihat berlari di samping pesawat Angkatan Udara AS saat pesawat itu semakin cepat di landasan, dengan beberapa pria mati-matian berpegangan di atas cungkup roda belakang pesawat.
Klip lebih lanjut di media sosial muncul menunjukkan dua orang jatuh ke bumi dari pesawat transport militer C-17 setelah lepas landas.
Sisa-sisa jasad manusia kemudian ditemukan sebuah sumur, kata tentara Amerika Serikat yang melakukan pengecekan, sambil menambahkan mereka sedang menyelidiki kematian yang dilaporkan terkait dengan insiden tersebut.
Baca Juga: Perayaan Hari Kemerdekaan Afghanistan, Sedikitnya 2 Tewas Akibat Kekerasan Taliban
"Sebelum awak pesawat bisa menurunkan kargo, pesawat itu dikepung oleh ratusan warga sipil Afghanistan," kata juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek.
"Menghadapi situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di sekitar pesawat, kru C-17 memutuskan untuk meninggalkan lapangan terbang secepat mungkin."
Presiden AS Joe Biden mendapat tekanan di dalam dan luar negeri untuk menjelaskan bagaimana pemerintahannya tampaknya tidak siap untuk serangan cepat Taliban, dan cara pasukan Amerika Serikat mundur dari Afghanistan.
Kenangan akan rezim brutal Taliban pada 1990-an, yang melarang musik dan televisi, orang dirajam sampai mati dan wanita dikurung di rumah mereka, menyebabkan kepanikan masyarakat akan apa yang terbentang di depan mereka sehingga mendorong banyak warga Afghanistan panik dan gelap mata mencoba melarikan diri.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.