JAKARTA, KOMPAS.TV- Seiring kejatuhan Afghanistan ke tangan pejuang Taliban memunculkan sosok Ghani Baradar, yang disebut arsitek kebangkitan Taliban setelah terpuruk selama 20 tahun pasca invasi Amerika ke negeri tersebut.
Namun, Baradar berbeda dari para pendiri Taliban 25 tahun silam di era Molah Omar. Mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin yang mengenal baik sosok Baradar menceritakan bahwa lelaki ini memang berbeda. "Baradar dan orang-orang di sekitarnya seperti Salam Hanafi sangat realistis," kata Hamid saat diwawancara "Sapa Pagi" di KOMPAS.TV, Rabu (18/8/2021).
Hamid yang mengaku mengenal sosok Baradar, disebutnya punya karakter berbeda dari para pemimpin Taliban masa lalu. "Dia sosok yang lembut," ujarnya. Bahkan, Baradar dan Taliban saat ini berusaha untuk mayakinkan dunia bahwa mereka saat ini berbeda.
Baca Juga: Taliban Berjanji Menjunjung Tinggi Hak-hak Perempuan dan Keamanan Dibawah Pemerintahan Islam Taliban
Ketika Baradar datang ke Indonesia pada 2019 silam menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Hamid yang saat itu staf Wapres Jusuf Kalla, adalah yang diminta untuk mengatur kedatangan Baradar dan rombongan.
Tidak heran saat mereka menguasai Afghanistan secara cepat, Hamid mendapatkan kabar langsung dari pemimpin Taliban bahwa mereka akan segera menguasai negeri ini dengan damai.
Baca Juga: Taliban Afghanistan: Burqa Tidak Wajib, Hijab yang Wajib di Afghanistan
Menurut Hamid, tidak ada jaminan bahwa Taliban akan berubah dari keadaan 25 tahun silam ketika mereka menguasai Afghanistan.
Namun, dari sikap mereka yang ditunjukan saat ini, tanda-tanda itu terlihat. Misalnya, saat Taliban menguasi satu persatu kota yang mereka taklukan, tidak terjadi kekerasan dan tidak ada korban. "Sekarang mereka harus memberi amnesti (pengampunan), tidak ada dendam dan tidak ada eksekusi kepada orang-orang yang dulu memusuhi Taliban. Itu yang penting," jelasnya.
Abullah Abdul Ghani Baradar kelahira 1968 adalah pemimpin Taliban saat ini dari suku Pashtun, suku terbesar di sana. Baradar lahir di Weetmak, daerah Rahwod Deh, provinsi Oruzgan. Baradar pernah berjuang bersama Mujahidin Afganistan selama Perang Soviet-Afganistan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.