WASHINGTON, KOMPAS.TV – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya di Kabul agar berlindung di tempat dan tidak mencoba mencapai Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul hingga pengumuman lebih lanjut.
“Departemen Pertahanan tengah bekerja untuk memulihkan lingkungan yang aman dan terlindungi, sehingga penerbangan militer dan komersial dapat dilanjutkan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price di Washington, Senin (16/8/2021).
Baca Juga: Bandara Kabul Makin Kusut, Ribuan Merangsek Ingin Keluar Afghanistan, Naik ke Atas Badan Pesawat
“Sekarang, situasinya berkembang dengan cepat, dan kami akan menyampaikan informasi pada warga AS secepat mungkin,” imbuh Price seperti dilansir dari Associated Press pada Selasa (17/8/2021).
Sebelumnya, ribuan warga Afghanistan menyerbu bandara utama Kabul untuk melarikan diri dari Taliban. Puluhan dari mereka nekat memanjat pesawat yang tengah lepas landas dan bergelantungan di pesawat, hingga kemudian terjun bebas menyambut ajal. Sedikitnya 7 orang dilaporkan tewas dalam kekacauan dan kepanikan di bandara Kabul.
Baca Juga: Beredar Video Dua Lelaki Afghanistan Terjun Bebas dari Pesawat Militer AS yang Mengudara
Menurut Pentagon, seluruh penerbangan di bandara Kabul, baik militer maupun sipil, dihentikan sampai seluruh warga sipil Afghanistan dapat dibebaskan dari landas pacu.
Sebanyak sekitar 1.000 pasukan tambahan AS juga dikirimkan untuk mengamankan bandara dan mendukung sekitar 2.500 tentara AS yang sudah berjaga di sana.
Price juga memperingatkan Taliban agar tak mengganggu upaya evakuasi AS di bandara Kabul.
“Segala upaya untuk menyasar, mengancam, mengintimidasi personel kami atau operasi kami akan ditindak dengan cepat dan tegas,” tekannya.
Baca Juga: Biden Ancam akan Kerahkan Kekuatan Menghancurkan Jika Taliban Ganggu Evakuasi AS
Sebelumnya, lewat pidatonya di Gedung Putih pada Senin (16/8/2021), Presiden AS Joe Biden juga telah mengancam Taliban. Biden mengancam akan mengerahkan kekuatan menghancurkan jika Taliban mengganggu personel dan operasi evakuasi AS dari bandara internasional Kabul.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.