DELHI, KOMPAS.TV - Pemimpin Kongres Senior India, Rahul Gandhi mengamuk terhadap Twitter yang telah mengunci akunnya.
Ia pun menuduh microblog tersebut telah menyerang demokrasi India, Jumat (13/8/2021).
Selain mengunci akun Rahul Gandhi, Twitter juga mengunci akun dari banyak politikus lainnya.
Twitter melakukannya setelah Gandhi dan sejumlah politikus lainnya memposting foto keluarga korban pemerkosaan anak.
Baca Juga: Situasi Afghanistan Memburuk, Pakistan Buka Perbatasan dan Longgarkan Persyaratan Visa bagi Jurnalis
Gandhi memperlihatkan foto dari orang tua anak sembilan tahun yang diperkosa dan dibunuh di Delhi.
Twitter sendiri mengungkapkan bahwa foto tersebut telah melanggar aturan privasi mereka yang mengedepankan kebijaksanaan dan tak memihak.
Gandhi sendiri pada sebuah pesan video menegaskan bahwa dengan mengunci akunnya, Twitter telah mengganggu proses politik di India.
“Anda tahu, hal ini tak akan dengan mudah membuat Rahul Gandhi terjatuh. Saya memiliki 19-20 juta pengikut,” tuturnya dikutip dari BBC.
“Anda mengabaikan hak mereka untuk memiliki opini. Itu yang Anda lakukan,” lanjut Gandhi.
Foto yang diposting oleh Gandhi memperlihatkan dirinya tengah berfoto dengan orang tua dari gadis Kasta Dalit yang diduga diperkosa oleh seorang pendeta Hindu dan komplotannya di Delhi.
Foto tersebut diambil pada Rabu (4/6/2021), ketika ia tengah mengunjungi keluarga tersebut.
Keluarga sang gadis menuduh penyerangnya mencoba memaksa untuk mengkremasinya tanpa persetujuan mereka.
Insiden itu pun memicu protes dan kemarahan di negara tersebut.
Baca Juga: Gadis Kecil Kasta Dalit Diperkosa dan Dikremasi Paksa, Picu Kemarahan Publik di India
Twitter menghapus postingan Gandhi setelah Badan Hak Perlindungan Anak India meminta foto itu dihapus.
Mereka menegaskan hal itu mengungkapkan identitas dari korban pemerkosaan, yang dilarang dalam Undang-Undang India.
Setelah Gandhi menolak untuk menghapusnya, Twitter kemudian mengunci akunnya pada 6 Agustus, dan ia tak bisa mencuit sejak itu.
Sejak itu, akun dari pejabat Kongres, partai, dan sekitar 5.000 orang yang meretweet cuitan Gandhi, juga dikunci oleh Twitter.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.