Kompas TV internasional kompas dunia

Jerman Tangkap Bekas Staf Kedubes Inggris yang Dituding Jadi Spion Rusia

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 00:16 WIB
jerman-tangkap-bekas-staf-kedubes-inggris-yang-dituding-jadi-spion-rusia
Majalah online Jerman, Focus Online, melaporkan dalam aksi spionasenya, dia memberi Rusia dokumen yang berisi informasi tentang kontra-terorisme. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

BERLIN, KOMPAS.TV - Polisi Jerman menangkap seorang pria Inggris yang bekerja di kedutaan Inggris di Berlin karena dicurigai menyerahkan dokumen ke dinas intelijen Rusia dengan imbalan uang tunai, kata jaksa, Rabu (8/11/2021) seperti dilansir Selat Times.

Jaksa Jerman mengatakan, apartemen dan tempat kerja pria yang diidentifikasi hanya sebagai David S, telah digeledah dan dia akan dibawa ke hadapan hakim investigasi pada Rabu malam.

Polisi Inggris mengatakan pria itu berusia 57 tahun.

"Setidaknya pada satu kesempatan, dia menyerahkan dokumen yang diperolehnya dalam kegiatan profesionalnya kepada perwakilan dinas intelijen Rusia," kata kepala kantor kejaksaan federal Jerman dalam sebuah pernyataan.

"Terdakwa menerima uang tunai dalam jumlah yang belum diketahui sebagai imbalan atas transmisi informasinya," tambahnya.

Seorang hakim penyelidik kasus di Pengadilan Federal kemudian menyetujui surat perintah penangkapan "atas kecurigaan aktivitas agen dinas rahasia", yang berarti pria itu dapat ditahan dan penyelidikan dapat dilanjutkan, kata kantor kejaksaan.

Sebuah sumber keamanan Barat mengatakan motivasi pria Inggris itu kemungkinan besar adalah uang.

Sebagai pekerja lokal, dia tidak memiliki akses ke materi yang sangat rahasia, kata sumber itu. Dia menambahkan, layanan kontra-intelijen MI5 Inggris terlibat dalam menangkapnya.

Majalah online Jerman, Focus Online, melaporkan dia memberi Rusia dokumen yang berisi informasi tentang kontra-terorisme.

Layanan Keamanan Federal Rusia FSB dan Layanan Intelijen Asing SVR tidak segera menjawab permintaan komentar dari Media.




Sumber : Kompas TV/Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x