ADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Pemberontak Tigray telah mengambil alih Kota Lalibela di Ethiopia, yang didalamnya terdapat gereja kuno Situs Warisan Dunia UNESCO.
Lalibela yang berasal dari wilayah Amhara, merupakan rumah dari gereja kuno yang dipahat dengan batu dan berasal dari abad ke-13.
Gereja tersebut merupakan tempat suci bagi jutaan umat Kristen Ortodoks.
Pejabat lokal mengatakan kepada BBC, warga sekitar melarikan diri ketika para pemberontak memasuki wilayah mereka.
Baca Juga: Kian Mencekam, Israel Siap Berperang Melawan Iran
Wakil Wali Kota Lalibela, Mandefro Tadesse mengungkapkan kota sudah dalam kekuasaan Pemberontak Tigray.
Ia mengatakan tak ada penembakan, namun warga langsung melarikan diri dari kota.
Tadesse sendiri mengaku dirinya khawatir dengan keselamatan dari gereja bersejarah tersebut.
“Ini adalah warisan dunia, dan kami harus bekerja sama untuk memastikan bahwa harta berharga ini selamat,” katanya.
Baca Juga: Gadis Kecil Kasta Dalit Diperkosa dan Dikremasi Paksa, Picu Kemarahan Publik di India
Kementerian Luar Negeri AS meminta Pemberontak Tigray untuk menghormati tempat bersejarah di Lalibela.
Ribuan orang terbunuh sejak perang sipil terjadi pada November lalu.
Baik pasukan pemberontak Tigray dan tentara Ethiopia serta sekutunya telah dituduh melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kejahatan perang.
Peperangan antara pemerintah dengan Pemberontak Tigray kini meluas ke wilayah Amhara dan Afar.
Baca Juga: Pria Ini Temukan Artefak Nazi Tersembunyi di Dinding Rahasia Rumah, dari Foto Hitler hingga Pistol
Menyebarnya pertempuran setelah Pemberontak Tigray menguasai wilayah Ibu Kota Tigray, Mekelle pada Juni lalu.
Ketika itu, tentara Ethiopia memutuskan untuk mundur dan pemerintah mendeklarasikan gencatan senjata sepihak.
Pemberontak Tigray telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah Ethiopia.
Namun, para pemberontak mengungkapkan mereka adalah pemerintah daerah Tigray yang sah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.