Sebelumnya, drama pemaksaan pulang itu dimulai setelah Tsimanouskaya mengkritik pihak berwenang Belarusia yang ikut campur dalam mengatur tim Olimpiade Belarusia. Ia kemudian digiring ke Bandara Haneda di Tokyo untuk naik pesawat menuju ibu kota Belarusia di Minsk via Istanbul, Turki.
Tsimanouskaya yang menolak naik ke pesawat, kemudian mencari perlindungan ke polisi Jepang di bandara.
Dalam sebuah pesan yang beredar di media sosial, Tsimanouskaya juga meminta pertolongan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC).
“Saya berada di bawah tekanan, dan mereka mencoba memaksa saya ke luar negeri tanpa persetujuan saya,” ujarnya dalam pesan itu.
Namun, dalam pernyataannya, Komite Olimpiade Belarusia mengatakan, para pelatih telah memutuskan untuk menarik Tsimanouskaya dari Olimpiade sesuai saran dokter yang mengkhawatirkan “kondisi emosional dan psikologisnya”.
Kepala Pelatih Atletik Belarusia, Yuri Moisevich mengatakan, “Saya dapat melihat ada yang salah pada dirinya. Dia menyendiri dan tak ingin berbicara.”
Baca Juga: AS, Inggris dan Uni Eropa Kecam ‘Pembajakan’ Pesawat Ryanair demi Tangkap Aktivis Oposisi Belarusia
Pada Senin (2/8/2021), Juru Bicara IOC Mark Adams menyatakan, timnya akan melanjutkan pembicaraan dengan Tsimanouskaya. IOC juga telah meminta laporan lengkap terkait insiden itu pada Komite Olimpiade Belarusia.
Pemerintah Jepang menyatakan Tsimanouskaya berada dalam kondisi aman. Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo dan IOC sendiri tengah memeriksa niat Tsimanouskaya.
“Jepang tengah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan akan mengambil tindakan yang tepat,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato.
Insiden itu membuat perhatian dunia kembali tersorot pada pergolakan politik di Belarusia, negara bekas Uni Soviet yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko selama lebih dari seperempat abad.
Pihak berwenang Belarusia tanpa henti menindak keras para penentang Lukashenko, menyusul gelombang protes nasional yang dipicu oleh pemilihan presiden pada Agustus 2020 lalu. Oposisi mengecam pemilihan itu dan menyebutnya penuh kecurangan.
Lukashenko yang menjabat sejak 1994, membantah seluruh tuduhan kecurangan pemungutan suara dalam pemilihan itu.
Sumber : AL Jazeera/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.