PERRYVILLE, KOMPAS.TV - Gempa bumi dahsyat yang terjadi di lepas pantai selatan Alaska menyebabkan guncangan berkepanjangan dan memicu peringatan tsunami yang membuat orang-orang berebut mencari tempat berlindung.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (29/7/2021), warga hanya melaporkan kerusakan ringan, namun pejabat mengatakan itu bisa berubah setelah matahari terbit saat orang bisa melihat lebih baik.
Pusat Peringatan Tsunami Nasional membatalkan peringatan tsunami pada Kamis pagi waktu Alaska ketika gelombang terbesar setinggi lebih dari setengah kaki, tercatat di Pelabuhan Lama.
Peringatan tsunami yang diterbitkan untuk Hawaii juga dibatalkan, dan para pejabat mengatakan tidak ada ancaman terhadap Guam, Samoa Amerika atau Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara.
Peringatan tsunami untuk Alaska mencakup bentangan hampir 1.600 kilometer dari Prince William Sound ke Pulau Samalga, Alaska, di dekat ujung Kepulauan Aleutian.
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berkekuatan 8,2 skala richter dan terjadi 91 kilometer timur tenggara Perryville, Alaska sekitar pukul 20.15, Rabu.
Gempa itu sekitar 29 mil (46 kilometer) di bawah permukaan laut, menurut USGS.
Baca Juga: Ikan Monster Ditemukan di Alaska, Miliki Gigi Setajam Silet
Patrick Mayer, pengawas sekolah untuk Aleutians East Borough, sedang duduk di dapurnya di komunitas Sand Point ketika gempa mulai terjadi.
"Itu mulai berjalan dan tidak berhenti," kata Mayer kepada Anchorage Daily News. “Itu berlangsung lama dan ada beberapa gempa susulan juga. Perabotan dapur jatuh berantakan ke seluruh lantai, lemari es tumpah terserak di lantai.”
Di Semenanjung Kenai, iring-iringan mobil terlihat mengular menuju Homer Spit, sebuah bukit tanah yang membentang hampir 8 kilometer ke Teluk Kachemak yang menarik bagi wisatawan dan nelayan.
Di King Cove, hingga 400 orang berlindung di gym sekolah.
“Kami sudah terbiasa dengan (gempa) ini, cukup normal untuk daerah terjadi gempa semacam ini, dan ketika sirene tsunami berbunyi, itu hanya sesuatu yang kami lakukan,” kata kepala sekolah Paul Barker kepada surat kabar Anchorage.
“Ini bukan sesuatu yang biasa Anda lakukan, tetapi itu adalah bagian dari keseharian kami yang tinggal di sini dan menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat,” Barker menambahkan.
US Geological Survey melaporkan terjadi gempa susulan yang juga berkekuatan besar, dengan kekuatan awal 6,2 dan 5,6 skala richter, terjadi di daerah yang sama dalam beberapa jam setelah gempa pertama.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.