Laguna di Argentina ini Berubah Warna Jadi Merah Muda Cerah karena Alasan yang Mengerikan

TRELEW, KOMPAS.TV – Sebuah laguna di kawasan Patagonia selatan, Argentina mengalami fenomena mengejutkan sekaligus mengerikan. Warna laguna itu berubah menjadi merah muda cerah.

Para ahli dan aktivis lingkungan menyalahkan polusi yang diakibatkan oleh bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan udang ekspor.

Melansir Daily Mail pada Senin (26/7/2021), para aktivis menyatakan, perubahan warna laguna itu disebabkan oleh natrium sulfit, sebuah produk antibakteri yang digunakan di pabrik-pabrik ikan.

Limbah produk ini dituding telah mengontaminasi sungai Chubut yang mengalir ke Laguna Corfo dan sumber air lain di kawasan itu.

Sejak lama, para penduduk di kawasan itu telah mengeluhkan bau busuk dan sejumlah masalah lingkungan yang terjadi di sekitar sungai dan laguna itu.

“Mereka yang memegang kendali adalah mereka yang memberi wewenang untuk meracuni orang-orang,” ujar aktivis lingkungan Pablo Lada, menyalahkan pemerintah atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

Baca Juga: Darurat Polusi Udara, Pemerintah Makedonia Perpanjang Liburan Musim Dingin

Laguna itu berubah merah muda pada pekan lalu, kata Lada, dan warnanya tetap seperti itu pada Minggu (25/7/2021). Lada tinggal di kota Trelew, tak jauh dari laguna yang terletak sekitar 1.400 kilometer di selatan ibu kota Argentina, Buenos Aires.

Insinyur lingkungan dan ahli virus Federico Restrepo menyatakan, perubahan warna itu terjadi karena natrium sulfit yang terdapat dalam limbah ikan. Limbah ini, berdasarkan hukum, harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.

Laguna Corfo, yang tak digunakan untuk rekreasi, menerima limpasan dari kawasan industri Trelew. Sebelumnya, laguna ini sempat berubah warna menjadi magenta.

Penduduk di kawasan itu pun sudah muak. Beberapa pekan terakhir, penduduk Rawson, tetangga Trelew, memblokir jalan yang digunakan oleh truk-truk yang mengangkut limbah ikan olahan menuju pabrik-pabrik pengolahan di pinggiran kota.

“Puluhan truk melintasi jalan ini setiap hari, penduduk sudah muak,” kata Lada.

Karena pemblokiran jalan oleh penduduk Rawson yang protes, otoritas provinsi setempat kemudian mengizinkan pabrik membuang limbah mereka ke Laguna Corfo.

Kepala lingkungan Provinsi Chubut Juan Micheloud mengatakan pekan lalu, “Warna kemerahan tidak menyebabkan kerusakan dan akan hilang dalam beberapa hari.”

Baca Juga: Jakarta Dinobatkan sebagai Kota dengan Risiko Lingkungan Terbesar Sedunia, Diprediksi Tenggelam 2050

Namun Sebastian de la Vallina, sekretaris perencanaan Kota Trelew, tak sepakat. “Tak mungkin meminimalisir sesuatu yang begitu serius (seperti ini),” katanya.

Pabrik-pabrik yang mengolah ikan untuk dieskpor, terutama udang dan ikan, telah membuka ribuan lapangan pekerjaan di Provinsi Chubut yang dihuni sekitar 600.000 orang.

Di bawah yurisdiksi Atlantik Argentina, puluhan perusahaan perikanan asing juga beroperasi di perairan di kawasan itu.

“Bahwa pengolahan ikan itu membuka lapangan pekerjaan, benar adanya. Tapi ini kan perusahaan-perusahaan dengan keuntungan jutaan dolar yang tak mau membayar ongkos kirim untuk membawa limbah ke pabrik pengolahan yang sudah ada di Puerto Madryn. Jaraknya kan cuma 56 kilometer. Atau bangunlah pabrik lebih dekat,” pungkas Lada.