VATIKAN, KOMPAS.TV - Vatikan akhirnya mengungkapkan bahwa mereka memiliki lebih dari 5.000 aset properti di seluruh dunia.
Pengungkapkan itu dilakukan Vatikan, Sabtu (24/7/2021), setelah skandal keuangan yang mendera kota suci umat Katolik tersebut.
Dikutip dari Deustche Welle, Administrasi Warisan Tahta Suci (APSA), yang mengurusi properti dan investasi vatikan, pada anggaran 2020 menunjukan Vatikan memiliki 4.051 properti di Italia.
Selain itu, mereka juga memiliki 1.120 properti di seluruh dunia termasuk London, Paris, Jenewa, dan Lausanne.
Baca Juga: Paus Fransiskus Jalani Operasi Usus, Vatikan Ungkap Kondisinya Saat Ini
Langkah pengungkapkan itu dilakukan menjelang persidangan yang akan dibuka di Vatikan pekan depan, melibatkan kesepakatan investasi yang berjalan salah.
Sepuluh orang telah didakwa dengan kejahatan keuangan, termasuk Kardinal terkemuka, Angelo Baciu.
Mereka didakwa telah melakukan pemerasan, penyalahgunaan jabatan, serta penipuan.
Dakwaan itu berkaitan dengan investasi 350 juta euro atau setara Rp5,9 triliun dengan sebuah perusahaan real estate London.
Baca Juga: Kerap Mengejek Vaksin Covid-19, Pria Ini Akhirnya Meninggal karena Virus Corona
Kasus itu bermula dari sebuah bekas gudang Harrods di lingkungan South Kensington, London, yang dibeli untuk diubah menjadi apartemen mewah.
Sekretariat Negara Vatikan membeli gedung itu lebih dari 10 tahun, yang akhirnya mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar.
Kerugian tersebut kemudian menyeret 10 orang tersebut, termasuk Kardinal Angelo Baciu untuk menerima dakwaan.
Kepala Sekretariat Ekonomi Vatikan, Pastor Juan Antonio Guerrero Alves, mengungkapkan, gedung itu akan segera dijual demi memperbaiki keuangan Vatikan.
Baca Juga: Afghanistan Berlakukan Jam Malam demi Hentikan Pergerakan Taliban Kuasai Kota
“Kami datang dari budaya yang penuh dengan kerahasiaan, tetapi kemudian kami belajar bahwa pada masalah ekonomi, transparansi lebih melindungi kami dibandingkan kerahasiaan,” tuturnya.
Karena wabah Covid-19, Vatikan memotong pengeluaran pada 2020 dan fokus terhadap pemberian gaji, menyediakan dana untuk gereja, dan yayasan.
Untuk menghemat uang, Vatikan mengurangi acara dan aktivitas mencapai 75 persen dan memperketat anggaran untuk para diplomatnya di seluruh dunia.
Namun, mereka tak memasukkan anggaran untuk Kota Vatikan, Bank Vatikan, serta museum di negara kecil tersebut.
Sumber : Deustche Welle
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.