CIPENJO, KOMPAS.TV — Dengan mengenakan jas dan masker hazmat, para penggali makam di Pemakaman Cipenjo, Bogor, pinggiran Jakarta, mengaku tidak menghitung berapa banyak makam yang sudah mereka gali.
Meski bekerja hingga larut malam, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu, (24/07/2021), jenazah korban Covid-19 terus berdatangan dengan mobil jenazah.
Selama dua minggu terakhir mereka memakamkan lebih dari 10 jenazah per hari, naik dari sebelumnya yang hanya dua jenazah per hari. Kenaikan jumlah jenazah ini menjadi sebuah pertanda gelombang dahsyat yang menyapu Indonesia, yang sekarang menjadi titik api Covid-19 di Asia dengan lebih dari 80.000 kematian akibat Covid-19 dan lebih dari 3 juta kasus terkonfirmasi sejak awal pandemi.
Lonjakan drastis itu membuat sumber daya tenaga pemakaman kewalahan, dan mereka mendapat bantuan sukarelawan untuk menyelesaikan tugas mulia juru pemakaman.
“Keluarga korban meminta bantuan tokoh masyarakat untuk mencari penggali makam. Karena akan lebih berisiko jika mereka menunggu lama di pemakaman," kata Jaya Abidin dengan beberapa tetangganya seperti dilansir Associated Press, Sabtu (24/07/2021).
Mereka baru-baru ini membantu memakamkan empat warga dari lingkungan mereka, yang semuanya meninggal dalam waktu seminggu.
Tidak hanya di Cipenjo, sukarelawan yang berasal murni dari masyarakat bermunculan di seluruh Indonesia, tradisi dan adat istiadat turun temurun berbagai suku bangsa dan kelompok masyarakat Indonesia yang sudah sejak lebih dari seribu tahun mewarnai negara kepulauan ini.
Setiap ada peristiwa, baik peristiwa bahagia maupun peristiwa duka, pada akhirnya menjadi kegiatan komunal, terutama di wilayah pedesaan dan pedalaman yang masih menjalankan dengan kuat tradisi dan budaya, seperti dilaporkan Kompas TV.
Di banyak kawasan pedesaan dan pinggiran kota besar Indonesia, setiap ada keluarga yang mengalami kedukaan seperti meninggalnya anggota keluarga, tetangga dan warga desalah yang membantu keluarga mengurus semua keperluan. Mulai dari pemulasaraan, upacara agama, mempersiapkan dan melakukan pemakaman, bahkan hingga menyediakan segala kebutuhan makanan selama beberapa hari bagi keluarga yang baru ditimpa kemalangan.
Angka pemerintah menunjukkan lebih dari 1.000 orang meninggal setiap hari selama seminggu terakhir, termasuk rekor 1.565 pada hari Jumat, dan hari Sabtu (24/07/2021) di seluruh Indonesia ada 1.415 korban meninggal menurut catatan resmi pemerintah, belum lagi yang belum tercatat maupun tidak tercatat.
Kecepatan vaksinasi tetap lambat, dengan hanya 8.5% yang divaksinasi lengkap per hari Sabtu (24/07/2021) menurut data kawalcovid19.id, sebuah kelompok pemantau independen berbasis masyarakat.
Para relawan menggunakan cangkul dan sekop yang dibawa dari rumah. Sementara pemakaman lain kerap menggunakan alat berat untuk memenuhi kebutuhan penggalian yang makin tinggi.
“Akan lebih baik, karena jumlah orang yang meninggal terus meningkat, jika pemerintah dapat memperhatikan dengan meminjamkan alat gali,” kata Abidin berharap bantuan pinjaman kendaraan penggali kecil dari pemerintah untuk mempercepat tugas mereka.
Kadang-kadang, katanya, bahkan dengan para penggali makam dan relawan yang bekerja tanpa henti, antrean jenazah bisa berjejer hingga tengah malam.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.