KAMPALA, KOMPAS.TV - Setidaknya 800 orang di Uganda dilaporkan telah disuntikan vaksin Covid-19 palsu oleh petugas medis.
Beberapa vaksin tersebut dilaporkan hanya berisi air biasa.
Pihak otoritas pun menegaskan penipuan tersebut melibatkan dokter dan pekerja medis yang tak bermoral.
Dikutip dari ABC, Kamis (22/7/2021), penyuntikan vaksin Covid-19 palsu tersebut selama Mei dan Juni, selama gelombang mematikan virus corona di negara Afrika Timur itu.
Baca Juga: Sistem Pertahanan Rudal Buatan Rusia Berhasil Hancurkan Serangan Rudal Israel ke Suriah
Ketika itu, wabah virus corona tengah melonjak ke rekor tertinggi sekitar 1.700 kasus per hari.
Para penipu tersebut menargetkan orang-orang yang ingin membayar untuk vaksinasi, termasuk pegawai perusahaan ketika vaksin tengah menghadapi keterbatasan suplai.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Unit Pengawasan Layanan Kesehatan, yang bekerja di bawah kepresidenan Uganda, Dr Warren Naamara.
“Beberapa individu tak bermoral dengan keinginan memiliki banyak uang, membuat masyarakat harus merasakan suntikan dari vaksin Covid-19 palsu,” katanya.
Naamara mengatakan pihaknya telah menangkap dua pekerja medis dalam penipuan ini, dan seorang dokter masih dalam pelarian.
Ia juga mengatakan bagi pihak-pihak yang telah disuntuk vaksin Covid-19 palsu untuk tak khawatir.
Menurutnya dari hasil pemeriksaan diketahui tak ada unsur-unsur berbahaya di dalamnya.
“Bahkan di antaranya hanya berisi air biasa,” ujar Naamara.
Baca Juga: Vaksin Palsu Covid-19 Pfizer Beredar, Enam Orang Ditangkap di Meksiko
Para penipu itu dikabarkan menerima bayaran antara 80.000 hingga 500.000 shilling Uganda atau sekitar Rp327.000 hingga Rp2 juta dari pihak yang menerima suntikan vaksin Covid-19 palsu.
Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan pada Rabu (21/7/2021), pemerintah telah menyediakan suntikan vaksin Covid-19 gratis dan disetujui di tempat-tempat vaksin yang sudah ditetapkan.
Mereka juga mengungkapkan, sejak awal pandemi Covid-19 angka kasus positif di Uganda telah mencapai 91.162 kasus, dengan 2.425 kematian.
Sumber : ABC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.