Viral Ribuan Mesin Penambang Bitcoin Dihancurkan, Perusahanaan Listrik Malaysia Rugi Rp 28,9 Miliar

SERAWAK, KOMPAS.TV - Ribuan mesin yang digunakan untuk menambang mata uang kripto Bitcoin dihancurkan oleh Kepolisian Kota Miri, Serawak, Malaysia.

Sebanyak 1.069 mesin yang dihancurkan tersebut merupakan barang sitaan polisi dalam penggrebekan Februari-April 2021.

Diperkirakan mesin-mesin tersebut bernilai 5,3 juta ringgit atau sekitar Rp 18,2 miliar.

Hakernal Hawari, Kepala Kepolisian menyatakan telah menangkap enam orang dalam keterlibatan operasional terkait penambangan mata uang kripto ini.

Baca Juga: Paraguay Mulai Pertimbangkan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Sah

Penyitaan hingga penghancuran mesin dilakukan setelah para penambang didakwa mencuri pasokan listrik yang mengkhawatirkan.

Dalam laporan media lokal  mengabarkan,  pemadaman total bisa saja terjadi akibat aktivitas penambangan itu.

Perusahaan listrik negara Malaysia, Sarawak Energy Berhad meminta kepolisian untuk menangkap pencuri pasokan listrik yang berpotensi merugikan negara.

Sejumlah lokasi di sekitar Kota Miri digrebek dan polisi berhasil menangkap beberapa penambang. 

"Enam orang berhasil dijatuhi hukuman berdasarkan pasal 379 KUHP untuk pencurian listrik berupa denda 8.000 ringgit (sekitar Rp 27,5 juta) serta kurungan hingga delapan bulan," jelas Hawari dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/07/2021).

Baca Juga: Bitcoin Resmi Jadi Alat Pembayaran di El Salvador

Penambangan yang dilakukan jelas Hawari telah merugikan pihak "PLN" Malaysia hingga 8,4 juta ringgit atau sekitar Rp 28,9 miliar.

Pihak kepolisian juga menghancurkan rumah yang digunakan untuk menambang mata uang kripto tersebut.

"Pencurian listrik untuk penambangan Bitcoin menyebabkan pemadaman listrik yang sering terjadi. Di tahun 2021 tiga rumah dihancurkan karena pasokan listrik ilegal," pungkasnya.