BOGOTA, KOMPAS.TV - Mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise sempat disiksa oleh para pelaku sebelum dibunuh.
Hal ini seperti yang disampaikan otoritas Haiti pada Sabtu (10/7/2021).
Melansir Anadoulu, Minggu (11/7/2021), Moise dianiaya di kamarnya, sedangkan putrinya lari menyelamatkan diri sementara putra dan stafnya dibungkam secara paksa, kata salah satu hakim investigasi, Carl Henry Destin, kepada surat kabar Le Nouvelliste.
Destin mengatakan dari hasil autopsi, Moise mengalami patah tulang di bagian lengan dan kaki kanannya.
Kepala Kepolisian Haiti Leon Charles saat konferensi pers, Kamis (8/7/2021), mengatakan kelompok pembunuh Presiden Moise melibatkan dua warga Amerika Serikat (AS) dan 26 warga Kolombia.
Sebelumnya, pejabat menyebutkan bahwa empat tersangka tewas.
Dua warga Amerika yang teridentifikasi bernama Joseph Vincent dan James Solages, dan sama-sama keturunan Haiti.
Duta Besar Haiti untuk AS Bocchit Edmond menggambarkan kedua pria itu sebagai "komando, pembunuh, profesional terlatih."
Baca Juga: Salah Satu Tersangka Pembunuh Presiden Haiti Pernah Kerja Bareng Aktor Hollywood Sean Penn
Sementara itu, Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano, Kamis kemarin mengatakan bahwa para tersangka merupakan mantan anggota militer.
Sebagaimana diketahui, peristiwa baru-baru ini membuat Haiti menghadapi krisis kepemimpinan.
Moise dilantik menjadi presiden pada 2017 setelah unggul dalam pemilu yang diperdebatkan.
Usai gagal menggelar pemilu, kubu oposisi menuntut pria berusia 53 tahun itu mundur.
Sehari menjelang kematiannya, Moise menunjuk perdana menteri baru yang sedianya akan dilantik pekan ini.
Adapun Haiti dijadwalkan akan menyelenggarakan pemilu presiden dan legislatif pada 26 September mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.