TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel mengecam keras penghancuran rumah warga Palestina oleh Israel.
Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kedubes AS, Kamis (8/7/2021) waktu setempat.
Hal itu terkait penghancuran rumah warga Palestina yang dituduh telah membunuh seorang siswa Israel pada Mei lalu, Muntasir Shalabi.
Kedubes AS menegaskan seharusnya rumah dari Shalabi tak dihancurkan.
Baca Juga: Ditertawakan karena Tutupi Kepala dengan Kantong Plastik saat Vaksinasi, Kakek Ini Akhirnya Dipuji
Mereka juga menegaskan terus mengikuti laporan dari penghancuran rumah dari istri dan anak-anak Shalabi yang sudah lama tak berhubungan dengannya.
“Kami berulang kali mengatakan, rumah dari seluruh keluarga seharusnya tak dihancurkan hanya karena aksi dari satu orang,” tuturnya dikutip dari Times of Israel.
“Kami percaya sangat penting bagi semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan, termasuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina sebagai hukuman,” tambahnya.
Baca Juga: Dua Jet Tempur Rusia Diburu Gara-gara Ganggu Konferensi Pers di Pangkalan NATO Lithuania
Apa yang diungkapkan Kedubes AS ini jelas sesuatu yang mengejutkan mengingat AS merupakan sekutu dari Israel.
Seorang pejabat Kantor Perdana Menteri Israel yang namanya tak disebutkan, menegaskan meski PM Naftali Bennett menghormati AS, namun Israel bertindak berdasarkan kepentingan rakyatnya.
“Perdana Menteri menghormati dan mengapresiasi pemerintah Amerika,” bunyi pernyataan sang pejabat.
“Pada saat yang sama, ia bertindak semata-mata sesuai dengan pertimbangan keamanan Negara Israel dan perlindungan warga negara Israel,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.