BEIJING, KOMPAS.TV – Otoritas China memberlakukan lockdown atas sebuah kota yang berbatasan dengan Myanmar pada Rabu (7/7/2021), menyusul meningkatnya jumlah kasus penularan Covid-19 di kawasan itu.
Melansir Associated Press, sebanyak 15 kasus Covid-19 ditemukan di Ruili di barat daya Provinsi Yunan, China, dalam waktu 24 jam terakhir.
Sebagai tambahan, 2 orang lain yang tak bergejala juga terbukti positif. Sementara, sebanyak 6 kasus lain tercatat selama 2 hari sebelumnya.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Data Awal Covid-19 dari China Telah Dihapus, Namun Bisa Dipulihkan
Pemberlakuan lockdown membuat seluruh bisnis dan institusi publik ditutup, kecuali rumah sakit, apotek, dan toko esensial seperti toko kelontong atau bahan makanan.
Pemberlakuan lockdown berdampak pada bagian kota Ruili, yang seperti banyak kota China lainnya, termasuk wilayah pedesaan di sekelilingnya.
Myanmar tengah berjuang menangani lonjakan wabah Covid-19 dengan sumber daya yang terbatas.
Media setempat melaporkan, negara Asia Tenggara yang tengah mengalami ketidakstabilan politik itu mencatat 3.602 kasus baru selama 24 jam terakhir. Jumlah itu merupakan jumlah kasus harian tertinggi sejak pandemi dimulai lebih dari setahun lalu.
Baca Juga: Demi Tangkal Covid-19, China Berencana Pisah Puncak Everest Jadi Dua Bagian
Ruili terletak di tepi sungai yang berseberangan dengan kota Muse di negara bagian Shan, Myanmar.
Mengutip harian Global Times milik pemerintah China, pemberlakuan sejumlah pembatasan anti virus telah memukul perdagangan aktif lintas perbatasan antara kedua negara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.