Sebut Negara Kuat
Jumat sebelumnya, Duque menghadiri sebuah acara di wilayah Catatumbo, salah satu daerah penghasil koka utama di negara yang merupakan pengekspor kokain terkemuka dunia. Koka adalah bahan dasar kokain.
"Kami tidak takut dengan kekerasan atau aksi terorisme," kata Duque setelah serangan terhadap helikopternya. "Negara kita kuat," sambungnya.
Serangan hari Jumat dikutuk oleh PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Amerika Latin.
Kolombia mengalami gelombang kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, terutama di daerah pedesaan termasuk zona perbatasan.
Ada banyak pembunuhan massal dengan tudingan pemerintah mengarah pada pengedar narkoba bersenjata.
Pada 16 Juni, sebuah bom mobil meledak di dalam instalasi militer di Cucuta, melukai 36 orang, pada saat tentara AS berada di sana membimbing rekan-rekan Kolombia tentang perang melawan narkoba.
Pemerintah menyalahkan ELN, yang mengakhiri negosiasi damai pada 2019.
Pembicaraan itu dimulai setelah pemerintah menyimpulkan perjanjian damai bersejarah pada 2016 dengan FARC yang jauh lebih besar untuk mengakhiri perang saudara selama beberapa dekade.
Kekerasan bangkit kembali saat Kolombia berupaya melawan pandemi virus corona, membuat Duque makin tidak populer.
Serangan terakhir terhadap seorang presiden di Kolombia adalah pemboman di dekat bandara di kota barat daya Neiva yang menargetkan pemimpin saat itu Alvaro Uribe pada tahun 2003.
Bom meledak sebelum kedatangannya, tetapi menewaskan 15 orang dan melukai 66 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.