LONDON, KOMPAS.TV - Inggris melaporkan lebih dari 10.000 kasus penularan virus corona setiap hari selama tiga hari berturut-turut pada Sabtu (19/06/2021).
Melansir Xinhua, Minggu (20/06/2021), lonjakan sebesar 79 persen itu seorong kasus varian Delta yang sangat menular di negara itu selama sepekan terakhir.
Menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu, Inggris melaporkan tambahan 10.321 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menambah total kasus Covid-19 di negara itu menjadi 4.620.968.
Inggris mencatat tambahan 14 kematian akibat virus corona. Total kematian akibat virus tersebut di Inggris kini tercatat di angka 127.970.
Data ini hanya menyertakan kematian warga yang meninggal dalam kurun waktu 28 hari sejak mendapatkan hasil tes positif.
Baca Juga: Waspadai Risiko Kematian Covid-19 Pada Anak
Terjadi lonjakan 79 persen dalam jumlah kasus varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India, dalam sepekan terakhir dan kasus Covid-19 mencapai angka di atas 10.000 selama tiga hari berturut-turut.
Lonjakan di seluruh Inggris dipicu oleh kelompok-kelompok usia yang lebih muda, dengan banyak di antaranya kini diundang untuk mengikuti vaksinasi seiring peluncuran vaksin diperluas hingga mencakup siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas.
Kasus rawat inap rumah sakit meningkat hampir dua kali lipat, dan sebagian besar pasien yang membutuhkan perawatan belum menerima suntikan vaksin.
Sebelumnya pada Sabtu, seorang ilmuwan penasihat pemerintah Inggris mengatakan gelombang baru infeksi dapat dipastikan akan tiba di negara itu.
"Persaingan antara program vaksinasi dan gelombang ketiga varia Delta sudah benar-benar dimulai," ujar Profesor Adam Finn, anggota Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (Joint Committee on Vaccination and Immunisation/JCVI).
Baca Juga: Berbeda dengan Orang Dewasa, Kenali Ciri Anak Terpapar Covid-19
"Mungkin kita bisa sedikit optimistis kasus infeksi tidak akan meningkat dengan lebih cepat lagi, tetapi jumlahnya tetap naik, jadi gelombang ketiga dapat dipastikan akan terjadi," kata Finn kepada BBC terkait lonjakan kasus infeksi baru-baru ini.
Data terbaru yang dirilis Public Health England menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca 92 persen efektif mencegah kasus rawat inap di rumah sakit akibat varian Delta setelah dua dosis diberikan. Sementara vaksin Pfizer 96 persen efektif mencegah kasus rawat inap setelah dua dosis diberikan.
Lebih dari 42,6 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin virus corona, sedangkan lebih dari 31 juta orang telah menerima vaksinasi lengkap dengan dosis kedua, menurut data resmi terbaru.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, berbagai negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, serta Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.