BEIJING, KOMPAS.TV - Perpustakaan Nasional China akan memperkuat upaya restorasi dan perlindungan buku-buku kuno, menurut Zhang Zhiqing, wakil kepala perpustakaan tersebut.
Melansir Xinhua, Sabtu (19/6/2021), perpustakaan itu akan meluncurkan sebuah proyek untuk memulihkan 100 buku kuno dan melatih 100 pekerja restorasi dalam satu hingga dua tahun.
Buku-buku kuno tersebut akan mencakup Ensiklopedia Yongle, ensiklopedia terbesar dari zaman China kuno, serta buku-buku tentang Sungai Kuning dan Sungai Yangtze.
Perpustakaan itu akan bekerja sama dengan ByteDance, sebuah perusahaan teknologi China, untuk menggunakan teknologi dalam upaya restorasi dan perlindungan buku kuno.
Perusahaan ini bahkan mengalokasikan dana sebesar 10 juta yuan untuk proyek tersebut.
Teknologi seperti 5G dan realitas virtual akan diadopsi guna membantu mendigitalisasi buku-buku kuno dan menciptakan interaksi daring secara real time untuk menjadikan buku-buku kuno lebih dikenal dan mudah diakses publik.
Baca Juga: Kitab Kuno Dibuat Digital Agar Bisa Diakses Masyarakat Luas
Buku-buku kuno adalah pembawa penting warisan peradaban China, dan di negara itu kelangsungan hidup buku-buku kuno sangat mendesak.
Restorasi dan digitalisasi buku-buku kuno, warisan budaya tak benda nasional China, terhambat oleh kurangnya bakat dan dana karena kesulitan teknis dan ketidakpedulian industri.
Kecepatan digitalisasi buku-buku kuno juga mengkhawatirkan di Negeri Tirai Bambu ini.
Meskipun lebih dari 74.000 sumber gambar buku kuno telah dirilis setelah bertahun-tahun melakukan banyak upaya, ternyata masih panjang jalan bagi China untuk digitalisasi buku-buku kuno dibandingkan dengan koleksi besar dengan hampir 3 juta buku kuno di seluruh China.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.