TEHERAN, KOMPAS.TV – Hari ini, Jumat (18/6/2021), Iran menggelar pemilihan presiden. Pemilihan ini akan menentukan sosok yang akan memimpin pemerintahan sipil di tengah ketegangan hubungan Republik Islam itu dengan negara-negara Barat terkait kesepakatan nuklirnya bersama kekuatan dunia.
Dirangkum dari Associated Press, berikut hal-hal yang menjadi perhatian dalam pemilihan presiden Iran:
Siapa yang Berlaga?
Dari total 600 kandidat yang mendaftar mencalonkan diri, Dewan Wali Iran hanya meloloskan 7 nama. Pada Kamis (17/6/2021), jumlah itu mengerucut lagi.
Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden, Rakyat Iran Apatis, Berharap Masa Depan Negara Lebih Baik
Menurut hasil polling yang digelar, dari 4 kandidat calon presiden, hakim agung garis keras Ebrahim Raisi tampaknya unggul. Abdolnasser Hemmati, mantan kepala Bank Sentral Iran, tampaknya mewakili kalangan moderat. Mantan komandan Garda Revolusioner Iran Mohsen Rezaei dan anggota parlemen Hossein Ghazizadeh juga berhasil lolos untuk berlaga pada hari ini.
Berdasarkan tiga debat calon presiden yang digelar, tampaknya laga pemilihan presiden akan didominasi oleh dua nama terunggul. Ini lantaran kandidat lain rata-rata mengkritik menyerang Hemmati karena menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang sekarang menjabat.
Siapa yang Tidak Berlaga?
Rouhani, yang pemerintahannya mencapai kesepakatan nuklir tahun 2015 bersama para kekuatan dunia, sudah tak bisa lagi berlaga karena pembatasan masa jabatan. Dewan Wali, badan pengawas konsitusional Iran yang menetapkan para kandidat, juga melarang sejumlah kandidat lain untuk berlaga tahun ini. Mereka termasuk Ali Larijani, mantan anggota parlemen konservatif yang beberapa tahun belakangan bersekutu dengan Rouhani.
Baca Juga: Dewan Garda Loloskan 7 Nama Bakal Capres Iran, Tak Ada Nama Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad
Mantan presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad juga tak lolos. Ahmadinejad masih menjadi sosok populer berkat kebijakannya yang populis meskipun berseberangan dengan Barat. Sementara Larijani berlapang dada menerima penolakannya bertarung di bursa calon presiden, Ahmadinejad menyerukan para pendukungnya untuk tak memilih.
Sementara itu, perempuan juga masih dilarang untuk ambil bagian dalam bursa calon presiden. Pun mereka yang menyerukan perubahan menyeluruh dalam pemerintahan Iran.
Apa yang Dipertaruhkan?
Presiden Iran mengawasi tangan sipil pemerintahan. Presiden menetapkan kebijakan domestik, yang merupakan hal penting seiring pemberlakuan sanksi-sanksi keras dari Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.