YERUSALEM, KOMPAS.TV - Polisi Israel kembali melakukan tindakan brutal dengan menyerang warga Palestina yang Salat di luar Gerbang Damaskus, Yerusalem Timur.
Penyerangan itu dilakukan polisi Israel pada Kamis (10/6/2021) malam, menggunakan pentungan.
Bulan Sabit Palestina kepada Anadolu Agency mengungkapkan, setidaknya 10 orang terluka karena serangan tersebut.
Sementara itu satu orang dibawa ke rumah sakit, dan yang lainnya dirawat di lokasi kejadian oleh tim medis.
Baca Juga: Dikritik Karena Samakan Aksi Israel dan AS dengan Hamas-Taliban, Politikus Demokrat Beri Penjelasan
Seelumnya di daerah tersebut pada hari yang sama, anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir ingin membuat pernyataan publik di Gerbang Damaskus.
Keinginan Ben Gvir yang merupakan sekutu Benjamin Netanyahu itu dikabarkan memanaskan tensi yang tengah tegang di tempat itu.
Ketika itu, para warga Palestina yang berdemonstrasi terhadap Ben Gvir diserang oleh kepolisian Israel dengan granat kejut.
Baca Juga: Terancam Koalisi Oposisi Israel, Netanyahu Menegaskan Dirinya Korban Konspirasi
Sejumlah warga Palestina, bahkan anak-anak ditangkap oleh kepolisian Israel.
Ini merupakan kesekian kalinya polisi Israel melakukan serangan ke warga Palestina setelah adanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Tak lama setelah gencatan senjata efektif diberlakukan, Jumat (21/5/2021), polisi Israel menyerang warga Palestina yang tengah Salat Jumat.
Mereka juga menyerang warga Palestina yang berusaha menghalau pemukim ilegal Yahudi yang berusaha memasuki Masjid Al-Aqsa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.