WASHINGTON, KOMPAS.TV - Cuitan politikus dan anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Ilhan Omar, di Twitter, membuatnya dikritik, termasuk dari partainya sendiri.
Omar sempat mencuitkan bahwa aksi yang dilakukan Israel dan AS sama seperti tindakan Hamas dan Taliban, Kamis (10/6/2021).
Salah satu kritikan tersebut datang dari 12 anggota Parlemen dari Demokrat yang merupakan Yahudi.
Mereka menyebut cuitan Omar yang merupakan perwakilan dari Minnesota itu menghina dan memintanya mengklarifikasi pernyataannya.
Baca Juga: Pengamat Palestina Anggap Naif Koalisi Partai Arab dengan Oposisi Israel demi Gulingkan Netanyahu
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan gabungan mengatakan menyamakan AS dan Israel dengan Hamas dan Taliban akan menimbulkan prasangka.
Dikutip dari Washington Post, Jumat (11/6/2021), Omar mengatakan komentarnya telah disalahartikan dan ia tak menyarankan kesetaraan moral.
Ia dan wanita kulit berwarna Demokrat lainnya menuduh rekan-rekan mereka memajukan Islamofobia.
Baca Juga: Penampar Presiden Prancis Emmanuel Macron Dihukum Penjara Empat Bulan
“Saya tak mungkin menyamakan organisasi teroris dengan negara demokrasi yang memiliki sistem hukum yang telah mapan,” katanya.
Cuitan Omar tersebut muncul setelah ia bertanya kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengenai kemana korban serangan Israel atau Pemerintahan Afghanistan meminta keadilan.
“Kami harus memiliki level pertanggungjawaban dan keadilan untuk semua korban kejahatan terhadap kemanusiaan,” cuitnya serta melampirkan video ketika dirinya menanyai Blinken.
Baca Juga: Layanan Unik di Jepang, Bisa Sewa Orang Gemuk Seharga Rp260.000 Per Jam
“Kita telah melihat kekejaman yang tak terpikirkan telah dilakukan AS, Hamas, Israel, Afghanistan dan Taliban,” tambahnya.
Anggota Yahudi Demokrat, dipimpin oleh Bradley Schneider, perwakilan Illinois telah mengeluarkan pernyataan gabungan mengecam cuitan Omar, Rabu (9/6/2021).
“Menyamakan AS dan Israel dengan Hamas serta Taliban sangatlah menghina dan salah kaprah,” tulis mereka.
“AS dan Israel tak sempurna, tetapi kesetaraan palsu akan memberi perlindungan kepada kelompok teroris,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.