OTTAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta Vatikan untuk meminta maaf setelah ditemukan 215 jasad anak-anak suku asli di sebuah sekolah kuno.
Suku asli Kanada merupakan kelompok masyarakat adat Indian yang disebut sebagai First Nation. Secara terminologi, mereka diklasifikasikan berbeda dari Inuit yang keturunan Eskimo dan Metis, masyarakat adat yang secara garis keturunan sudah bercampur dengan orang Eropa, terutama Perancis.
Berdasarkan data Assembly of First Nations (AFN), organisasi yang mengadvokasi hak-hak warga First Nation, terdapat lebih dari 900 ribu orang dan 634 komunitas First Nation di seluruh Kanada.
Sekitar setengah dari masyarakat First Nation tersebar di provinsi Ontario dan British Columbia. Pada masanya, mereka menempati dataran tinggi yang banyak pepohonan dan, terutama, lingkar Akrtik di daerah selatan.
Trudeau mengungkapkan pada Jumat (4/6/2021), Paus Fransiskus harus menyatukan permintaan maafnya.
Pasalnya, penemuan jasad tersebut ditemukan di Sekolah Residensian Kamloops di Bristish Columbia, yang didanai oleh Gereja Katolik.
“Sebagai umat Katolik, saya kecewa dengan posisi yang diambil Gereja Katolik dan tahun-tahun yang lalu,” tuturnya dikutip dari Daily Mail.
Baca Juga: 215 Jasad Anak-Anak Suku Asli Kanada Ditemukan, Trudeau Minta Penghormatan Bendera Setengah Tiang
“Ketika mendatangi Vatikan beberapa tahun lalu, saya meminta yang mulia, Paus Fransiskus, bergerak maju dan meminta maaf, atau meminta dimaafkan, dan kami masih melihat perlawanan dari gereja, mungkin dari gereja Kanada,” tambahnya.
Trudeau pun mengatakan saat ini ia tak memperlihatkan kepemimpinan dari Paus yang seharusnya menjadi inti dari keyakinan, tanggung jawab, dan mengakui kebenaran.
Trudeau menambahkan bahwa Pemerintah Kanada memiliki alat yang dapat digunakan jika gereja tak merilis dokuman yang merinci tentang pelecehan di sekolah dan kapan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.